oleh

Elemen Masyarakat Geram, Dana Bansos Warga Di Tilep Oknum Pengurus Desa Samaenre Kabupaten Pinrang

PINRANG, KORANMAKASSAR.COM — Elemen masyarakat geram dengan penilapan dana bansos warga yang diduga dilakukan oleh oknum pengurus Desa Samaenre kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang.

Kordinator Indonesia Timur Coruption Watch (ITCW) Jasmir L Laintang menilai
penilapan Dana bansos di ATM penerima bansos termasuk kejahatan, “aparat hukum seharusnya sudah bertindak”, katanya saat dihubungi Sabtu malam (21/06/2024)

Apalagi menurutnya, kejadian itu sudah berulang dan sudah berlangsung hampir setahun, “sudah berapa banyak hak penerima bansos dinikmati oleh terduga pelaku”.

Meski kata dia, soal sedikit banyaknya hak penerima bansos yang dinikmati oknum pengurus Desa itu bukan jadi ukuran, namun harus mengedepankan faktor sosial dan faktor kemanusiaan, “karena penerima bansos semuanya adalah orang yang kurang mampu, namun tega menilap bantuan tersebut”, sambungnya.

Dia menambahkan, karena ketidakmampuan itulah, negara hadir memberikan bantuan untuk warga negara yang tidak mampu, “tetapi justru di mamfaatkan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab”.

Olehnya itu, Kepala desa harus mengambil langkah tegas dengan memecat oknum pengurus Desa tersebut, “Pak kades harus pecat dia”, kecamnya.

Kalau tidak kata dia, warga bisa saja berasumsi kepala desa melindungi oknum pengurus Desa yang yang tidak berpihak kepada masyarakat kurang mampu.” Atau bisa saja masyarakat beranggapan bekerjasama dengan kadesnya “.

Baca Juga : Berhasil Bina Desa, Pj Bupati Enrekang Terima Penghargaan Dari Menkumham RI

Sebelumnya diberitakan, oknum pengurus Desa yang juga orang kepercayaan kepala desa Samaenre, LK diduga menilep puluhan uang tunai bantuan sosial di ATM penerima bansos di dusun Katteong.

ATM penerima bansos dijemput langsung di rumah warga dan dicairkan di agen BRI Link .

Hanya saja dari Rp400 ribu yang ada di dalam ATM itu, LK yang mencairkan dua kali hanya memberikan Rp 200 ribu kepada pemilik ATM .

Hingga berita ini tayang, awak media belum berhasil meminta keterangan dari pengurus desa Samaenre yang diduga menilap uang dana desa tersebut. (*)