MAROS, KORANMAKASSAR.COM — Memasuki musim hujan, jumlah pasien penderita Demam Berdarah (DBD) melonjak di Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Data Dinas Kesehatan Takalar, pasien DBD meningkat dari 1 pasien pada September, naik jadi 2 pasien Oktober, dan 7 pasien di November 2024.
Kemudian Desember sedikit turun dengan 5 pasien. menanggapi data yang dilansir dimedia online pada 28 Desember 2024 Kabid Perguruan tinggi, kemahasiswaan dan pemuda (PTKP) HMI Cab.Takalar memberikan perhatian serius.
“Menyoal hal yang sangat genting ini, dari hasil investigasi kami dibeberapa rumah sakit diTakalar orang yang terpapar DBD semakin meningkat perjanuari ini, kebanyakan anak-anak. Tentunya hal ini membutuhkan perhatian bersama dari berbagai stekchoulder untuk mencegah ataupu mengurangi penyebaran DBD ini”, tegas Sukardi, rabu (22/1/25).
Namun Ia sangat menyayangkan beberapa puskesmas di kabupaten Takalar bahkan belum melakukan upaya yang begitu efektif dan efisien dalam penanganan penyakit yang sangat mengancam nyawa ini.
“Yang harus dilakukan puskesmas sekarang dengan penularan DBD yang begitu cepat adalah Fogging (tindakan pengasapan dengan bahan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa) upaya ini tentunya dilakukan untuk mencegah penularan DBD atau apapun upayanya yang jelas mampu mengurangi penyebaran penyakit tersebut”, tambahnya.
Baca Juga : Pj Bupati Takalar Kembali Serahkan Bantuan Sembako ke Warga Miskin Ekstrem di Polsel
Selain itu tumpukan sampah dimana-mana harus menjadi perhatian baik dari warga itu sendiri ataupun dinas yang terkait, karena mobilitas persebaran nyamuk DBD itu sangat dipengaruhi oleh hal tersebut.
“Maka atas dasar ini kami menganjurkan untuk beberapa pihak bersikap secara tanggap dalam mengatasi penyakit yang sangat mematikan ini”, ucapnya.
HMI berharap pencegahan yang telah dilakukan agar menyeluruh ke berbagai titik tanpa terkecuali, kami meyakini jika semua puskesmas kompak melakukan pencegahan disegala titik
“Maka hal ini sangat efisien dan solutif dalam mengurangi potensi penyebaran penyakit DBD ini”, tutupnya. (*)