Dalam kebijakan ekonomi daerah, Munafri mengungkapkan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk memperkuat porsi belanja daerah bagi produk lokal.
Politisi Golkar itu menjelaskan, bahwa dalam alokasi APBD, Pemkot tengah berupaya mengarahkan 50 persen belanja daerah untuk produk lokal, dan setengah dari porsi tersebut diperuntukkan bagi pelaku UMKM.
“Kita ingin putaran anggaran daerah kembali ke masyarakat. Dengan begitu, pelaku usaha lokal yang berjuang bisa naik kelas dan semakin mandiri,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Munafri mengajak para pelaku UMKM untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing produk agar bisa menembus pasar nasional hingga internasional.
Orang nomor satu Kota Makassar itu optimistis, semangat kolaboratif seperti yang dihadirkan dalam Localistic Trade Fest dapat menjadi awal dari gerakan besar ekonomi kreatif di Kota Makassar.
“Teruslah berinovasi, naikkan kualitas, dan banggakan brand lokal kita. Semoga kegiatan ini membawa berkah dan membuka jalan bagi produk-produk Makassar untuk tampil di panggung dunia,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Disdagin Kota Makassar, Evi Aprialti, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ruang bagi pelaku usaha untuk menunjukkan karya terbaik mereka.
Menurutnya, Localistic Trade Fest bukan hanya ajang pameran, tetapi juga wadah untuk menggali kembali nilai-nilai tradisional dan kekayaan budaya lokal Makassar.
“Localistic Trade Fest ini menggali kembali potensi produk-produk lokal. Kami ingin masyarakat tahu bahwa Makassar memiliki banyak produk unggulan yang bisa bersaing dan dipasarkan lebih luas,” ujarnya.
Evi menyebut, sebanyak 25 UMKM dan industri kreatif kerajinan terpilih mengikuti kegiatan ini setelah melalui proses kurasi yang ketat oleh tim Disdagin Makassar.
Mereka berasal dari berbagai sektor, seperti kuliner, kerajinan tangan, hingga produk kreatif khas Makassar.
“Peserta yang tampil di sini adalah hasil kurasi kami. Mereka merupakan pelaku usaha yang sudah menunjukkan kualitas dan nilai tambah pada produk mereka,” jelasnya.
Selain menjadi ajang promosi, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kolaborasi bisnis antara pelaku UMKM dengan pihak swasta, serta memperluas jaringan pemasaran hingga ke tingkat nasional dan internasional.
Ia berharap dari kegiatan ini, akan muncul produk-produk lokal yang bisa matching business dengan pasar yang lebih besar.
“Kami ingin masyarakat, baik di Makassar maupun luar daerah, semakin mengenal dan menggunakan produk lokal kita,” tuturnya.
Evi menambahkan, Disdagin Makassar menaruh perhatian besar terhadap keterlibatan generasi muda dalam pengembangan produk lokal.
Bahkan dia menilai, kalangan muda memiliki potensi besar untuk menciptakan inovasi dan memperkuat branding produk Makassar.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Sampaikan Aspirasi di Rakor Se-Sulawesi Bersama Wamendagri
“Kita harus membudayakan kepada generasi muda, agar mereka tahu dan bangga bahwa produk lokal Makassar sebenarnya lebih bagus dari produk luar,” katanya.
Beragam produk lokal yang ditampilkan dalam Localistic Trade Fest 2025 antara lain kuliner kemasan khas Makassar, kerajinan tangan, aksesori, dan batik lokal.
Salah satu yang menarik perhatian adalah batik produksi perajin lokal Batik dari kawasan Batangase–Moncongloe.
“Melalui kegiatan ini, kami Pemerintah Kota Makassar berharap geliat UMKM terus tumbuh dan menjadi pilar utama ekonomi kita Makassar agar berdaya saing,” harapnya. (*)
Komentar