Sebelum debat capres yang ketiga, kita bisa membandingkan survei dua lembaga. Dari survei LSI Denny JA, elektabilitas Anies di atas Ganjar, dengan selisih di bawah margin of error.
Tapi dari survei Indikator, sebaliknya: Ganjar di atas Anies, juga dalam selisih di bawah margin of error.
Sementara elektabilitas Prabowo jauh unggul berselisih 18% di atas Anies ataupun Ganjar.
Menang dan kalah debat dalam perspektif politik elektoral bukan dengan membuat capres lain dipojokkan, dipermalukan, dijadikan tertuduh, dikeroyok.
Menang debat dalam politik elektoral kultur Indonesia adalah merebut the heart and the mind of the voters.
Ingin menang dalam pilpres di Indonesia harus memahami sila pertama Voting Behavior kultur politik Indonesia. Di sini, publik tak suka gaya capres yang menyerang kompetitornya. Dan publik mudah jatuh hati pada capres yang terkesan “dianiaya.”*