FKMI Desak Kejati Sulsel Usut Tuntas Dugaan Korupsi Proyek Rehabilitasi SDN 309 Dumpu

MAKASSAR, KORANMAKASSAR.COM — Dewan Pimpinan Pusat Forum Kesatuan Mahasiswa Indonesia (DPP FKMI) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel), Jumat (23/5/25) untuk mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan korupsi dalam proyek rehabilitasi enam ruang kelas di SDN 309 Dumpu, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Ketua Umum DPP FKMI, Asmul, memimpin langsung aksi tersebut dan menegaskan bahwa proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Tahun 2024 senilai Rp1,1 miliar menunjukkan indikasi kuat terjadinya penyalahgunaan anggaran.

Dalam orasinya, Asmul menyatakan bahwa FKMI membawa suara keadilan dari rakyat Bulukumba dan mendesak aparat penegak hukum tidak tutup mata terhadap kasus ini.

Ia juga menuntut penangkapan dan pengadilan pihak-pihak yang diduga terlibat, termasuk CV. Amalia Priman Mandiri, PPK, PPTK, dan rekanan yang bermain mata dalam proyek ini.

Aksi tersebut juga membawa sejumlah tuntutan, di antaranya:

1. Mendesak Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan segera melakukan penyelidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi rehabilitasi 6 ruang kelas di SDN 309 Dumpu.
2. Mendesak Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan untuk segera melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap CV Amelia Prima Mandiri.
3. Mendesak Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan segera memanggil dan memeriksa PPK dan PPTK yang lalai dalam melakukan pengawasan pada proyek rehabilitasi SDN 309 Dumpu.
4. Mendesak Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan untuk segera mencopot Kepala Sekolah SDN 309 Dumpu yang diduga telah bekerja sama dengan CV Amelia Prima Mandiri.

baca juga : Merespon Sengketa Lahan, Ratusan Warga Perumahan Gubernur dan Pemda Manggala Gelar Aksi Unjuk Rasa

Asmul menegaskan bahwa DPP FKMI akan terus melakukan pengawalan terhadap kasus ini hingga ada kejelasan hukum dan keadilan ditegakkan.

Jika Kejati Sulsel tidak segera mengambil langkah konkret, FKMI siap kembali turun dengan massa yang lebih besar. (*)