“COVID-19 ibarat malaikat pencabut nyawa. Sudah lebih setengah juta jiwa di dunia telah menjadi korban,” tegas Doni.
Selain itu, Doni juga menggaris bawahi bahwa bencana non alam seperti wabah penyakit dan pandemi adalah peristiwa yang berulang. Dalam catatan yang dibawa Doni, peristiwa pandemi Flu Spanyol pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1918 dan menewaskan lebih dari 4,5 juta jiwa.
Oleh karena itu, sosialisasi tidak hanya penting untuk mengatasi permasalahan yang terjadi sekarang, namun juga sebagai mitigasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana di masa yang akan datang.
baca juga : Bertemu IDI Jawa Timur, Doni Tak Ingin Ada Lagi Nakes Gugur Akibat COVID-19
Doni optimis, melalui peran organisasi seperti PWNU, maka sosialisasi dan komunikasi tentang pentingnya mitigasi pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik.
“Saya yakin PWNU menjadi organisasi ulama yang terbesar dan sekiranya saya meminta agar kita dapat tetap berkomunikasi tetap bersosilasiasi kepada masyarakat agar tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Doni.
“Pasti apa yang dikatakan Pak Kyai dan para ulama akan didengar oleh masyarakat di Jawa Timur,” pungkas Doni.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional