MAKASSAR, KORANMAKASSAR.COM – Pergantian Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi sorotan publik. Momentum ini dinilai penting bukan hanya untuk memperkuat penegakan hukum, tetapi juga mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap aparat di tengah maraknya kasus mandek dan ancaman kejahatan digital.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2192/IX/KEP/2025 tertanggal 24 September 2025, tongkat komando Kapolda Sulsel berpindah dari Irjen Rusdi Hartono kepada Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menyebut rotasi dan mutasi merupakan hal wajar di tubuh Polri, sekaligus kesempatan untuk menghadirkan pelayanan dan perlindungan yang lebih baik bagi masyarakat.
Namun, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Sulsel, Zulkifli Thahir, yang akrab disapa Cule, menegaskan pergantian ini harus disertai langkah konkret. Ia menyoroti kasus-kasus besar yang masih mandek di meja penyidik, serta fenomena kejahatan penipuan digital yang di Sulsel dikenal sebagai “Sobis”.
Baca Juga : Edy Basri Kembali Pimpin IWO Sidrap, Mubesda I Tandai Babak Baru Organisasi
“Beberapa daerah di Sulsel kini menjadi sarang penipuan online. Korbannya banyak, masyarakat sudah sangat resah. Kapolda baru tidak boleh ragu, kasus-kasus ini harus jadi prioritas,” tegas Cule, Jumat, 26 September 2025.
Lebih jauh, Cule juga mengingatkan bahwa persoalan lain yang tak kalah penting adalah kekerasan terhadap wartawan. Ia menuntut agar Humas Polda Sulsel lebih proaktif membangun sinergi dengan organisasi pers, tidak hanya berhenti pada level provinsi, tetapi juga menjangkau kabupaten dan kota.
“Perlindungan terhadap jurnalis harus jadi bagian dari komitmen penegakan hukum. Aparat jangan sampai terkesan abai,” tambahnya.
Baca Juga : Sidang Lanjutan Gugatan Nama dan Logo IWO, Tergugat Tak Unggah Jawaban
IWO Sulsel menilai, pergantian Kapolda adalah kesempatan emas bagi Polri untuk memperlihatkan keberpihakan kepada masyarakat. Dari penanganan kasus yang tertunda, pemberantasan Sobis, hingga perlindungan terhadap kebebasan pers, publik Sulsel menunggu kepemimpinan yang berani, tegas, dan responsif terhadap tantangan zaman. (*)
Komentar