MAKASSAR, KORANMAKASSAR.COM — Kerabat Kaki Lima bersama sejumlah Pedagang Pasar Sambung Jawa (Senggol) berinisiasi membangun Mushollah dan Rumah Tahfidz Qur an dalam pasar. Niat tulus itu kemudian mendapat respon positif dari Jajaran Direksi Baru Perumda Pasar Makassar Raya dan Kepala Kesejahteraan Rakyat Pemkot Makassar.
Muh. Iqbal selaku Dewan Pendiri Kerabat Kaki Lima mengatakan tidak dapat dipungkiri bahwa pasar itu adalah daerah dimana para pedagang kadang membawa anak-anaknya ke dalam pasar sejak pagi hingga malam hari.
“Secara umum pandangan negatif selalu melekat pada lingkup pasar, Sehingga berdasarkan pandangan itu, kami mencoba menginisiasi agar anak- anak pedagang bisa kita rangkul dan mengedukasi mereka dalam satu wadah yakni di Mushollah dan Rumah Tahfidz Qur an dari pada berkeliaran.” Ujar Iqbal dalam sambutannya siang tadi, Jumat (10-12-2021).
“Ini murni niat tulus kami agar anak-anak pedagang dibekali pendidikan Al Qur an. Kami sangat yakin bahwa niat tulus ini akan di Ridhoi oleh Allah SWT.” Lanjutnya.
Sementara, Penjabat Direksi Perumda Pasar Makassar Raya, Syamsul Bahri mengatakan sangat merespon baik niat baik tersebut. Hanya saja menurutnya perlu ketelitian dan tertib administrasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sebagai pejabat Direksi yang ditunjuk oleh pak Wali, amanah ini kami sangat pegang teguh apalagi terkait dengan pembangunan mushollah kami sangat respon tapi jangan sampai niat baik kita malah punya kendala di masa akan datang. Maka kami minta data lengkap administeasinya agar tidak ada cela hukum di dalamnya kelak.” Harap mantan Kabag Umum Perumda Pasar ini.
baca juga : Pasar Kampung Baru Pilot Project Digitalisasi Pasar
Menurutnya, tertib administrasi itu penting jangan sampai ada regulasi yang terlewatkan sehingga harus dipertanggungjawabkan di kemudian hari.
“Kita juga tentu berharap ke depan Pasar Sambung jawa ini bisa memperoleh bantuan untuk dironavasi dalam waktu dekat. Mengingat kondisi pasar saat ini sudah tidak layak. Semoga dengan adanya pembangunan Mushollah ini menjadi rintisan pertama yang merupakan sarana ibadah dan tempat belajar Agama untuk anak-anak kita.” Ungkapnya.
Sebagai seorang pengurus Masjid di komplek tempat tinggalnya, Anchu sapaan akrabnya juga mengatakan sangat memahami kebutuhan Pengurus Masjid.
“Saya tau persis bagaimana kehidupan dan kebutuhan pengurus masjid. Untuk itu, diera Digitalisasi ini, kita berharap juga ke depan retribusi dan sumbangan masjid juga bisa kita gunakan sistem pembayaran non tunai melalui Barcode Qris. Yang Insya Allah tanggal 13 nanti kita akan Launching di Pasar Kampung Baru.” Pesannya.