oleh

Kunjungi Posko Logistik Tagana Dinsos, Wagub Sulsel Cek Penyaluran Bantuan

koranmakassarnews.com — Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, mengunjungi posko logistik tagana yang terletak di Kantor Dinas Sosial Sulsel, Rabu, 15 April 2020. Tiba di lokasi, Ia langsung mengunjungi gudang dan mengecek ketersediaan sembako.

Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Sulsel, Kasmin, menjelaskan, penyaluran bantuan ke daerah kabupaten/kota didasarkan oleh permintaan pemerintah daerah yang ditandatangani Bupati/Wali Kota.

“Permintaan harus menyertakan data keluarga by name by addres, data tersebut diambil dari basis data terpadu yang merupakan data jumlah keluarga miskin di Sulsel,” ujarnya.

Ia melaporkan, yang sudah tercover selama ini melalui program bantuan beras non tunai dan PKH sekitar 400.000 keluarga. Bantuan dari Pemprov dan dari pusat nantinya akan mengcover sisa nya berdasarkan data yang dikeluarkan dan diusulkan masing-masing Pemda Kabupaten/Kota.

“Bantuan yang diserahkan terdiri dari beras, mie instan, minyak goreng, telur, gula pasir, tepung terigu, ikan sarden, teh, kopi, kemasan,” urainya.

Diluar dari Program PKH dan Sembako, Pemprov Sulsel telah mendistribusikan kepada 427 ribu KK. Tidak kurang dari 30 ribu ton stok Bulog cukup untuk bertahan tiga bulan kedepan.

“Bulan depan sudah masuk masa panen,” imbuhnya.

Digerakkan oleh tim tagana, pendistribusian akan dilakukan oleh Dinsos Kabupaten/Kota masing-masing bersama kurang lebih 1.270 anggota tim tagana Sulsel dan para pendamping sosial lainnya.

baca juga : Wagub Sulsel dan Bupati Luwu Video Conference Laporkan Perkembangan Penanganan Covid-19

Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengungkapkan, Dinsos dalam tahap penyaluran bantuan tahap pertama ke Kabupaten/Kota.

“Dinsos telah menyalurkan 70 persen bantuan tahap pertama ke kabupaten/kota. Dalam penyalurannya, Pemerintah Kabupaten/Kota yang akan mengirim ke masyarakat yang terdampak dan masuk kriteria,” ungkapnya.

Ia mengatakan, selain upaya penanganan penyebaran wabah, semua harus bergotong royong membantu.

“Kita membutuhkan selain masyarakat perorangan, kelompok, dan lainnya untuk turut membantu karena bencana nasional ini harus bersifat gotong royong mengingat dampak yang ditimbulkan,” imbuhnya. (*)