Emrus menegaskan kalau ada pandangan lain seperti dikatakan Antasari yang mempertanyakan atas barang bukti itu, seyogyanya didorong saja untuk bertemu, toh kata dia Setia Untung kan juniornya sebagai satu intitusi Kejaksaan. Meski Antasari sudah pensiun.
“Kan dua-duanya kan orang jaksa. Pak Antasari juga pernah jadi Jaksa. Nah ini Pak Setia Untung sudah Wakil Jaksa Agung, saling kontak saja mereka dan berdiskusi untuk bertemu, sehingga masing-masing membawa data,” paparnya.
Namun demikian kata Emrus apa yang disampaikan Antasari sah-sah saja karena sekedar mempertanyakan. Kalau dari pemberitaan yang tersiar, mantan Ketua KPK itu tidak mempunyai data, karena dari berita itu Antasari sebut Kejaksaan tidak menyetor barang bukti uang tersebut, saat itu Kejari Jaksel selaku eksekutornya dipegang Setia Untung. Meski demikian pertanyaan Antasari itu bagus, sebagai warga negara.
baca juga : Joko Tjandra Kabur Waktunya Jaksa Agung Evaluasi Para JAM
“Jadi saya kira wajarlah, sah-sah saja mempertanyakan itu,” singkatnya.
Namun, kata dia, kalau bicara dalam komunikasi publik, itu perlu akurasi data, sebabnya dengan pernyataan Wakil Jaksa Agung itu publik semakin yakin dengan validasi data tersebut, apalagi yang disampaikan Wakil Jaksa Agung mengakui pada tahun 2009 Setia Untung selaku jaksa eksekutor.
“Kalau kita bicara akurasi data, kalau tidak benar nanti salah presepsi, dari aspek komunikasi pernyataaan Wakil Jaksa Agung itu menunjukan kredibilitas beliau sebagai seorang pemimpin,” ungkapnya.