oleh

Ricuh Demo DPR dan Tragedi Affan Kurniawan

Oleh: Yakub F. Ismail

KORANMAKASSAR.COM — Aksi unjuk rasa yang berlangsung beberapa hari terakhir ini semakin sulit dikendalikan. Demo yang dipicu oleh kekecewaan masyarakat terhadap institusi legislatif ini dilakukan tidak hanya di pusat (Senayan, Jakarta), tapi juga di hampir seluruh wilayah dengan sasaran utama gedung legsilatif.

Massa aksi tidak hanya melakukan orasi dalam bentuk pernyataan protes terhdap dewan yang dinilai telah melenceng dari nilai-nilai yang dikehendaki masyarakat, tapi juga membakar beberapa fasilitas sebagai bentuk luapan kekecewaan.

Gelombang aksi demonstrasi yang semula digelar pada Senin, 25 Agustus 2025 ini terus memanas dan mengundang aksi serupa di berbagai wilayah hingga sekarang.

Alih-alih berhenti, aksi terus meluas dengan perluasan isu setelah adanya insiden kematian salah seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan.

Imbas dari meninggalnya Affan Kurniawan membuat massa semakin panas dan kembali menjadikan aparat keamanan sebagai target aksi susulan yang digelar belum lama ini.

Terbaru, massa juga mempersoalkan beberapa statemen yang dilontarkan sejumlah anggota dewan yang dinilai melukai hati masyarakat.

Aksi penjarahan rumah politisi Partai NasDem yang juga Sekretaris Fraksi Partai NasDem, Ahamd Sahroni, anggota DPR dari Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Patriyo, Uyak-Kuya, hingga rumah diduga milik Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Sabtu, 30 Agustus 2025, adalah bagian dari kelanjutan aksi sebelumnya.

Insiden di Tengah Aksi Massa

Satu hal yang penting untuk dicatat ialah bahwa demonstrasi di depan Gedung DPR selalu menjadi ruang ekspresi politik masyarakat, khususnya ketika isu-isu strategis menyangkut undang-undang, kebijakan publik, atau dinamika politik nasional begitu memantik atensi publik.

Kendati begitu, aksi demonstrasi yang berlangsung dinamis tidak selamanya berjalan mulus dan terkendali.

Demikian situasi yang terjadi hari-hari ini di mana kericuhan yang terjadi di sekitar gedung DPR yang akhirnya menyisakan tragedi, meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang tewas usai tertabrak kendaraan taktis (rantis) milik Brimob.

Yang tidak terprediksi di awal ialah ketika kematian Affan ini justru menimbulkan gelombang reaksi publik yang begitu besar.

baca juga : Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Dinonaktifkan Sebagai Anggota DPR RI

Media sosial penuh dengan seruan keadilan, sementara keluarga korban menanggung duka mendalam. Di momen yang sama, petugas kepolisian berusaha menjelaskan bahwa peristiwa tersebut murni insiden, bukan bentuk kesengajaan.

Memang banyak informasi beredar menyebut bahwa meninggalnya Affan karena ulah dari aksi penanganan petugas keamanan yang kurang berhati-hati.

Namun, jika diamati lebih jauh, sebetulnya semua ini terjadi karena situasi di lapangan begitu sulit terkendali dan aparat kepolisian pun berusaha menjalankan tugas sesuai tupoksi.

Hanya saja, timbul insiden di luar dugaan yang membuat suasana begitu memanas di kubu massa yang tidak menerima rekannya menjadi korban dari situasi rumit ini.