PAREPARE, koranmakassarnews.com — Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia Care (InCare), Ricky Kadafy kembali menyoalkan peredaran tabung gas LPG 3 kg yang sudah layak untuk perbaiki, namun tidak di perbaiki di wilayah Kota Parepare, jumat (29/10/2021).
“Dari hasil pantauan kami di lapangan, banyak di temukan gas LPG 3 kg yang sudah layak untuk di perbaiki, tetapi tidak di perbaiki oleh pihak pertamina. Seharusnya pihak pertamina harus jeli melihat kondisi tabung gas lpg 3 kg, untuk segera memperbaikinya”, ungkap Ricky.
Dirinya juga telah meminta pihak SPPBE PT Luwu Raya Petroleum, untuk turun mengecek kondisi gas lpg 3 kg di tiap pangkalan yang berada di wilayah Kota Parepare.
“Kami menduga jika pihak SPPBE beserta mitranya, tidak aktif melakukan penarikan dan perbaikan terhadap tabung gas melon ini, kami juga khawatir jika suatu saat akan menimbulkan masalah di masyarakat, akibat kondisi tabung yang tidak layak edar. Karena kondisi sudah tidak layak pakai, tetapi masih tetap di gunakan oleh masyarakat,“ tambah Ricki Kadafy.
Ditempat terpisah saat di konfirmasi staff administrasi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT. Luwu Raya Petroleum, Erwin Arief mengatakan, untuk perbaikan tabung kami tiap hari melakukannya, perharinya sekitar 800 tabung diperbaiki.
baca juga : Baru Menjabat, Kasat Narkoba Parepare Coffe Morning Bersama Jurnalis
“Untuk pengurangan perbaikan tidak ada, karena itu tergantung semampu bengkel pemeliharaan untuk memperbaikinya. Untuk mekanisme pemeliharaan tabung di sortir di sini, seharusnya kalau sudah masuk di sini sudah bisa di perbaiki”, jelas Erwin.
Sementara untuk kouta perbaikan tidak ada pengurangnya, sebab itu di lakukan oleh kualiti kontrol di SPPBE ini.
“Sekali datang tabung kosong 3 kg, tetap selalu di sortir. Kita di sini juga sebagai mitra dari Pertamina, untuk tahun ini kami kirim ke bengkel pemeliharaannya selang seling, jadi ada jeda sekitar satu hari, sebab peredaran tabung di sini sudah berkurang, “ jawab Erwin memungkasi. (Sis)