“Setiap SKPD punya tugas dan fungsi masing-masing yang harus saling menopang,” tambah politisi Golkar itu.
Munafri yang akrab disapa Appi menekankan pentingnya kolektifitas. Ia tidak ingin ada mata rantai yang putus dalam jalannya pemerintahan. Karena itu, seluruh pejabat diminta bekerja total, bukan setengah hati, apalagi merasa masih dalam posisi rawan diganti.
“Mulai hari ini tidak ada lagi keraguan, tidak ada lagi yang setengah gas. Semua harus gaspol untuk melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Selain menyampaikan pesan kepada pejabat baru, Appi juga menyinggung peran keluarga, khususnya pasangan suami atau istri dari para pejabat yang dilantik. Ia berharap dukungan penuh dari keluarga agar pejabat dapat fokus menjalankan tugas negara.
“Kalau negara saja percaya, masa istrinya tidak percaya? Saya titipkan kepada pasangan masing-masing, tolong dimengerti bahwa tugas ini akan banyak mengurangi waktu kebersamaan,” pesan Appi.
“Tapi percayalah, semua demi kepentingan masyarakat dan negara,” lanjut dia, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Wali Kota menambahkan, pelantikan ini dilakukan segera untuk mengisi posisi kosong Plt. Dengan hampir seluruh jabatan definitif terisi, ia optimistis pelayanan publik dapat lebih maksimal.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa pelantikan pejabat eselon tinggi akan berdampak pada pergeseran di level bawah, seperti sekretaris yang sebelumnya menjabat pelaksana tugas.
“Gerbong ini akan terus bergerak. Ada posisi yang kosong, dan itu akan segera kita isi dengan orang-orang berkompeten. Jadi, yang lain harus bersiap. Struktur organisasi harus lengkap agar daya dobrak dalam pelayanan semakin kuat,” tutur Munafri.
Di akhir sambutannya, ia menekankan pentingnya integritas sebagai teladan bagi bawahan. Integritas itulah yang akan memperlihatkan kualitas di mata masyarakat.
“Semoga apa yang kita lakukan hari ini membawa berkah dan memberi manfaat bagi warga Makassar,” pungkasnya.
Kehadiran Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, mendampingi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dalam pelantikan sembilan pejabat tinggi pratama di Balai Kota Makassar, menjadi bentuk dukungan penuh terhadap upaya penguatan struktur birokrasi di lingkup Pemerintah Kota Makassar.
Aliyah menegaskan bahwa pelantikan pejabat bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting yang membawa konsekuensi besar bagi peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Setiap jabatan yang diemban adalah amanah rakyat. Kami berharap para pejabat yang baru dilantik dapat bekerja dengan integritas, profesionalitas, dan semangat pengabdian tinggi demi kemajuan Kota Makassar,” ujarnya.
Politisi Demokrat itu juga mengingatkan bahwa jabatan merupakan sarana pengabdian, bukan sekadar kedudukan. Karena itu, pejabat yang baru dilantik diharapkan mampu menjaga kepercayaan yang diberikan serta menunjukkan kinerja nyata yang berdampak langsung pada masyarakat.
“Kami percaya dengan soliditas dan kolaborasi yang baik, jajaran pemerintah mampu memberikan pelayanan terbaik bagi warga,” tambahnya.
baca juga : Wali Kota Munafri Yakin Sinergi Akademisi dan Pemkot Jawab Tantangan Kota Makassar
Adapun sembilan pejabat tersebut yakni:
1. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Kamelia Thamrin Tantu
2. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Andi Asminullah
3. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Muhammad Fadli
4. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda/Brida), Haidil Adha
5. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Damkarmat), Fadli Wellang
6. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Syamsul Bahri
7. Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru), Muhammad Fuad Azis
8. Sekretaris DPRD Kota Makassar, Andi Rahmat
9. Direktur RSUD Daya, dr. Andi Ani Mulyani. (*)