19 Februari 1945 : Pertempuran Iwo Jima, Pasukan AS dengan Tentara Kekaisaran Jepang

KORANMAKASSR.COM — Pertempuran Iwo Jima (disebut pula sebagai Operasi Detasemen) merupakan pertempuran awal ketika pasukan Amerika Serikat mulai menaklukkan Iwo Jima dari Kekaisaran Jepang yang terjadi pada tanggal 19 Februari 1945.

Tujuan utama Amerika Serikat adalah untuk menaklukkan seluruh pulau, termasuk tiga lapangan terbang. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah Perang Pasifik pada Perang Dunia II. Posisi tentara Jepang di pulau tersebut sangat strategis, dengan bunker yang saling terhubung, artileri tersembunyi, dan terowongan bawah tanah sepanjang 18 km (11 mil).

Pasukan Amerika Serikat dibantu oleh tembakan meriam dengan kapal-kapal perang dan Marinir Angkatan Udara yang sudah menembaki Iwo Jima sejak penyerangan dimulai. Invasi ini merupakan invasi pertama pasukan Amerika Serikat ke daerah kekuasaan Jepang secara langsung, dan pasukan Jepang menjaga pertahanan mereka dengan gigih tanpa ada perasaan menyerah.

baca juga : 18 Februari 1942 : Jepang Mendarat di Bali dan Memulai Pertempuran Selat Badung Dengan Sekutu

Jenderal pasukan Jepang tidak pernah memikirkan untuk menyerah kepada Amerika Serikat hanya untuk menyelamatkan pasukannya, dia dan pasukannya sudah berjanji akan berperang sampai mati, tak peduli seberapa kecilnya kemungkinan untuk menang.

Akibat pertempuran ini, Jepang menderita kerugian yang sangat besar. Sekitar 22.000 tentara ditempatkan di pulau tersebut, namun hanya 216 orang yang hidup. Sementara pihak Amerika Serikat kehilangan 6,821 tentaranya serta hampir 20.000 terluka parah. Kemenangan di Iwo Jima menjadi langkah strategis bagi Amerika Serikat untuk mendekati pulau-pulau utama di Jepang.

Operasi Detasemen ini sendiri merupakan operasi dengan korban terbesar di pihak AS. Korban disini lebih besar daripada jumlah korban tewas dalam Pertempuran Atol Tarawa. Korban luka-luka di Pertempuran Atol Tarawa mencapai 22.000 prajurit. (sumber : wikipedia)