Bahas Leadership During and Post Pandemic, Wagub Sulsel Jadi Keynote Speaker di Kuliah Umum STIA LAN

Ia pun bercerita, jika dirinya mengajukan kepada gubernur agar memisahkan pasien yang bergejala dan orang yang pernah berinteraksi dengan pasien terkonfirmasi (positif) tanpa gejala (tidak sakit). Gubernur menyambut baik idenya, serta langsung diinstruksikan untuk dikerjakan.

Disisi lain, melihat banyaknya bisnis hotel yang hampir tutup. Membuat Pemprov melakukan upaya isolasi pasien yang pernah kontak dengan positif maupun OTG. Sehingga tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit maupun dipisahkan dengan masyarakat yang tidak sakit. Selain membantu bisnis perhotelan, juga membantu usaha catering, yang akan disiapkan untuk pasien dalam program wisata Covid-19.

“Lahirlah wisata Covid-19. Di hotel ini ada pendampingan medis, tenaga kesehatan, menjaga peningkatan imun, olahraga dan sebagainya,” urainya.

Awal hadirnya program Duta Wisata Covid-19, tidak populer. Namun Pemprov Sulsel melakukan dengan penuh keyakinan, hingga saat ini langkah itu diapresiasi oleh pemerintah pusat hingga WHO.

“Saya sempat diprotes, kenapa dibawa semua ke Makassar. Saya pikir ini untuk menyelamatkan pangan di daerah. Jadi pertarungan di kabupaten/kota lainnya hanya produksi pangan. Bagaimana menstabilkan perekonomian, harus survive (bertahan),” imbuhnya.

Andi Sudirman menyampaikan, sebuah kebijakan adalah pertarungan politik. Sebuah kebijakan yang baik, terkadang tidak populer. Ia pun kembali mengingatkan, untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Proteksi yang paling aktif saat ini, masker. Masker diperketat, cara efektif untuk preventif,” ujarnya.

Ia pun meminta agar masyarakat jujur di tengah kondisi pandemi ini. Integritas dan kejujuran seseorang tidak dapat diukur dari tingginya sekolah. “Jangan datang kerja kalau sakit, karena bisa saja mencelakai orang lain. Kita kerja cari uang untuk sehat dan ibadah, bukan untuk sakit,” akunya.

baca juga : Wagub Sulsel Ingatkan Penerapan Dasa Dharma Pramuka Ke-10

Kepada para mahasiswa yang mengikuti kuliah umum ini, Andi Sudirman berpesan agar menekuni salah satu bidang yang dikuasainya.

“Adik-adik diharapkan jadi pemimpin-pemimpin yang tetap memiliki karakter pribadi,” tuturnya.

Dirinya sebagai Wakil Gubernur berupaya melakukan yang telah diamanahkan. “Saya maksimalkan pembangunan. Harus amalkan social justice (keadilan sosial). Saat ini kita tidak krisis orang-orang yang pintar, orang-orang yang cerdas. Tetapi kita butuh moral kepemimpinan, memiliki integritas,” tegasnya. (*)