oleh

Bapenda Makassar Optimis Capai Target Pajak Reklame Senilai 70 Miliar

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,44 persen pada kuartal kedua di tahun 2022. Bahkan menjadi salah satu negara yang cepat dalam pemulihan ekonomi dan stabil. Saat sudah terjadi krisis indikator, Indonesia malah sudah melewati masa level kritis tersebut. Selain itu, inflasi juga menjadi indikator yang patut dicermati dimana beberapa negara sudah alami lonjakan inflasi di atas 10 persen.

Sementara Indonesia saat ini masih bisa dijaga pada level 4,94 persen hingga Juli 2022 yang salah satu faktornya adalah, berkat ditopang oleh kebijakan pemerintah menahan harga energi lewat subsidi senilai Rp 520 triliun. Secara bonus geografis kota Makassar adalah, kota lalulintas pintu masuk barang barang dan jasa di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Pastinya mengandalkan pundi-pundi pajak asli daerahnya dari pajak dan retribusi laiknya kota Meeting, Insentif, Convention and Exhibition (MICE). Bahkan memiliki rekor rekam jejak pertumbuhan ekonomi yang menembus angka 7,99 persen ditengah tekanan kondisi ekonomi global tahun 2018.

Kendati demikian untuk bangkit kembali ditengah pemulihan ekonomi saat ini, bukan perkara mudah. Pemkot Makassar punya cara dengan menghadirkan pelaku usaha hotel, restauran, hiburan malam hingga pelaku usaha reklame, Kejaksaan Negeri Makassar, PTSP, Dinas Tataruang, dan Dinas Pariwisata.

Melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) menggenjot kepatuhan pelaku usaha untuk taat dan mematuhi kewajibannya membayar pajak diberbagai sektor unggulan, dan retribusi melalui sosialisasi kepatuhan di hotel Horison selama empat hari.

Sebagaimana diketahui bahwa 90 persen suksesnya program pembangunan di ibu kota Sulawesi Selatan. Tulang punggung dan energinya, datang dari sektor pajak dan retribusi. Olehnya mau tidak mau, Kepala bidang (Kabid) Pajak 1 Retribusi Daerah, Badan pendapatan daerah (Bapenda) Pemkot Makassar, Hariman mengaku pihaknya optimis mencapai target pajak dari sektor reklame senilai Rp 70 Miliar.

baca juga : Bapenda Makassar Optimalkan Pajak Sektor Restoran

“Kumuh tidak tertata dengan baik, seperti itulah kesan pertama. Melihat pemandangan reklame disejumlah wilayah strategis kota Makassar, Sulawesi Selatan. Namun sampai saat ini harus diketahui juga bahwa kami sudah menyusun strategi seperti mengatur, menertibkan dan akan memutus mata rantai reklame yang abai dengan aspek bencana dan merusak estetika ruang-ruang publik,” kata Hariman Jumat (12/8/2022) di Hotel Horison.

Sementara itu Walikota Makassar yang diwakili staf ahli bidang ekonomi pembangunan, Irwan Rusfiady Adnan
menjelaskan bahwa pajak itu sifatnya memaksa. Berbeda dengan retribusi, meski keduanya adalah sumber pembangunan daerah.

Mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Makassar ini membeberkan bahwa kota Makassar dengan sejumlah keunggulannya memiliki potensi besar. Terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Diketahui bahwa PAD dari pajak di tahun 2022 ditargetkan Rp1,6 triliun, sementara dari retribusi hanya Rp 400 miliar. (*)