GOWA, koranmakassarnews.com — Tanah longsor dan luapan air sungai yang terjadi di dua lokasi ini diantaranya jalan Poros Malino km 62 Kampung Borong sapiri Dusun Bontoloe dan Jalan Poros Malino Km. 58 Kp. Kunyika Dusun Galesong Desa Lonjoboko Kec. Parangloe Kab. Gowa, Rabu (16/11) sekitar Pukul 18.00 Wita.
Kejadian tanah longsor dan luapan air di sungai di dua titik tersebut mengakibatkan jalan Poros Malino atau perbatasan Parangloe dan Kecamatan Tinggimoncong tertutup total.
Bencana tersebut disebabkan karena curah hujan akhir – akhir ini sangat tinggi diwilayah Kabupaten Gowa dan sekitarnya khususnya di Kecamatan Parangloe.
Dalam kejadian tersebut, dua warga dikabarkan telah meninggal dunia yang terjadi di dua lokasi yang berbeda diantaranya Nuraeni (47) dan Sunaria (39), serta kerugian material berupa 5 (Lima) unit rumah serta 3 unit kendaraan roda empat mengalami kerusakan.
“Benar, bahwa kejadian tanah longsor dan luapan air sungai yang terjadi di dua titik bahwa tanah longsor dan lumpur tersebut berasal dari bukit yang ada disekitar lokasi kejadian yang sangat terjal dan struktur tanahnya dalam keadaan labil yang memungkinkan terjadinya longsor yang bercampur dengan lumpur,” jelas Kasi Humas Polres Gowa.
baca juga : Karang Taruna Enrekang Salurkan Bantuan Ke Korban Banjir dan Longsor di Desa Ranga
AKP Hasan menambahkan, jadi ada dua lokasi yakni tanah longsor dan luapan air sungai, dan menurut informasi yang kami dapatkan bahwa ada dua orang warga yang telah meninggal dunia dan dua masih dalam tahap pencarian dalam kejadian tersebut.
“Untuk korban yang ditemukan dalam keadaan selamat berjumlah dua orang yakni Cindy Regina Putri (17), Kahar (47) dan yang masih dalam tahap pencarian yakni Dg Ngaseng dan Jumriah (37)”, jelas AKP Hasan.
Hingga berita ini diturunkan, tim evakuasi dari jajaran Polsek Parangloe dan instansi terkait serta masyarakat masih melakukan tahap pencarian dua warga yang hilang akibat bencana tersebut. (**/FD)