oleh

Catatan Di Hari Kebangkitan Nasional ke 115 Tahun

.

Oleh : Mustaufiq. S.IP.,SE.,M.Si.,MH.
(Mahasiswa Program Studi Doktoral Hukum Univeraitas Negeri Alauddin Makassar)

koranmakassarnews.com — Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap 20 Mei tiap tahunnya oleh bangsa Indonesia. Tanggal tersebut juga awal berdirinya organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia, yaitu Budi Utomo. Pada tahun 1948, Presiden Sukarno menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena menganggap lahirnya Budi Utomo sebagai awal bangkitnya nasionalisme dan gerakan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan.

Perlu diketahui bahwa kebangkitan nasional dan Sumpah Pemuda saling berkaitan karena keduanya merupakan semangat dan gelora para pemuda dalam menyatakan sikap persatuan, kesatuan, dan nasionalisme dari penjajah di Indonesia. Olehnya Kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa di tengah deras dan kencangnya dentuman dari luar untuk memporak porandakan nilai nasionalisme dengan konsep disintegritas bangsa.

Dalam momentum Harkitnas terdapat nilai yang perlu di tarik menjadi role model dalam membangun bangsa ini, nilai religius, nilai kemanusiaan, nilai produktivitas, nilai keseimbangan, nilai demokrasi, nilai kesamaan derajat, nilai ketaatan hukum adalah satu kesatuan yang tidak boleh terpisahkan. Dan jika di tarik dalam konsep kultur budaya makassar nilai tersebut terdimensikan pada konsep Sipakatau, sipakalabbiri, sipammaling malingi,sikatutui, dan a’bulo sibatang.

Mustaufik

Keteguhan jiwa dan konsistensi serta saling menghargai yang di perlihatkan para pahlawan kusuma bangsa yang lampau harus mampu terimplementasi di tengah masyarakat saat ini dan kunci emasnya ada pada generasi muda sebagai titik pijak pembangunan bangsa yang berlandaskan ideologi pancasila yang berbhineka tunggal ika.

Pemuda hari ini harus mampu mengedepankan nilai kebijaksanaan dalam simpul musyawarah, guna menghasilkan kemufakatan sehingga akan terhindar pada perpecahan antara satu sama lain sebagaimana termaktub pada butir Pancasila pada Sila Ke 4 dengan tujuan bernegara yakni berkeadilan, berkesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia.

Olehnya, di momentum harkitnas ke 115 tahun ini, kita jadikan titik balik dalam menyatukan persepsi dalam memajukan bangsa di tengah semakin berdimensinya persoalan persoalan yang di hadapi. Peran pemuda sebagai garda terdepan dan lokomotif penggerak di tuntut harus mampu menelorkan konsep pembangunan yang kekinian dan berkelanjutan.

Akselerasi dan kolaborasi seluruh elemen bangsa harus dapat di gerakkan, sehingga muara yang ingin di capai dapat terwujud sesuai konsep dasar berdirinya bangsa ini yakni memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa yang di tarik dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote.

Kedudukan pemuda sebagai pemimpin perubahan, adalah unsur-unsur yang paling berpengaruh penting dalam membangun sebuah lingkungan yang mempengaruhi pola kehidupan suatu bangsa. Karena bila para pemuda suatu bangsa baik, maka akan baik pula masa depan bangsanya. Dan sebaliknya, apabila para pemuda suatu bangsa sudah rusak, maka bisa rusak juga masa depan bangsanya.

baca juga : 20 Mei 1908 : Berdirinya Perkumpulan Budi Utomo dan Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional

Pemuda memegang peranan penting sebagai pembawa perubahan. Diantara predikat sangat melekat pada diri pemuda sebagai agent of change, social control. Para pemuda pun memiliki potensi yang begitu besar, pemikiran yang telah matang, kepekaan terhadap lingkungan sekitar, memiliki semangat dan keberanian dalam membela kebenaran. Keberadaan mereka inilah disegani dan diharapkan oleh bangsa sebagai pembawa perubahan dan pengukir peradaban terbaik.

Mari kita melirik pemuda yang dicetak pada masa kejayaan Islam dan turut membawa perubahan besar bagi peradaban dunia sebut saja seperti Zubair bin Awam, Ia seorang pemuda yang kokoh aqidahnya, terpuji akhlaknya. Ali bin Abi Thalib, sebagai seorang pemuda sosok teladan bagi para pemuda seusianya. Dan salah satu pahlawan bersejarah dalam Islam yaitu Muhammad Al Fatih, Di usianya yang sangat muda yaitu 25 tahun, beliau mampu memimpin dan menaklukan Konstantinopel di Romawi Timur kala itu.

Di hari kebangkitan nasional kali ini mari berkomitmen bahwa pemuda hari ini harus terbebas dari jeratan ide-ide yang bersumber dari sistem kapitalisme dan sekulerisme. Guna mewujudkan generasi muda yang handal di masa datang, yang beradab di masa kini, dan bijak dalam semua kebajikan.

Dari Butta Turatea mengucapkan Selamat hari kebangkitan Nasional 20 Mei 2023 yang ke 115 tahun. Indonesia maju, Indonesia Gemilang.