“Kita sangat optimis, bisa mencapai target RPJMD 2023 yakni kurang dari 15 persen, serta membantu target bapak Presiden yang ingin angka stunting tersisa 14 persen di 2024,” jelas MB.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Tanoto Foundation itu, juga untuk meningkatkan efektivitas intervensi gizi spesifik dan sensitif dan penetapan sasaran keluarga berisiko stunting.
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai upaya mengkonsolidasikan kegiatan, program, dan anggaran dalam percepatan penurunan stunting dan juga refleksi implementasi satu tahun Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN Pasti) melalui pendekatan keluarga.
baca juga : Kepala BKKBN RI Serahkan Penghargaan IHIA Kepada Bupati Enrekang
Sebagai upaya mengkonsolidasikan kegiatan, program dan anggaran. Tiga fokus pendekatan RAN PASTI meliputi: 1) pendekatan intervensi gizi; 2) pendekatan multisektor dan multipihak, 3) pendekatan berbasis keluarga beresiko stunting,” kata Teguh.
Teguh menjelaskan, dalam pendekatan berbasis keluarga, peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) sangat strategis untuk memastikan agar layanan dapat sampai pada target kelompok yang tepat.
Acara itu juga dihadiri Menteri Koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (*)