oleh

Kemenhub Pertajam Bisnis Proses Penyelenggaraan Angkutan Khusus Ternak

BALI, koranmakassarnews.com (23/6)– Tahun 2015 lalu kapal ternak resmi beroperasi di Indonesia. Hal ini merupakan bentuk komitmen dan penjabaran dari bisnis proses kapal ternak dalam mendorong swasembada pangan yaitu daging sapi dan kerbau dengan menjamin kelancaran distribusi menggunakan moda transportasi laut.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Dr. Capt. Antoni Arif Priyadi mengungkapkan selama hampir 6 (enam) tahun beroperasi, Kapal Ternak telah menunjukan hasil yang cukup baik. Namun masih ada beberapa hal yang perlu dipertajam dalam bisnis proses penyelenggaraan angkutan khusus ternak tersebut.

“Penyelenggaraan angkutan khusus ternak mengalami peningkatan setiap tahunnya mulai dari aspek armada, trayek, jumlah ternak yang diangkut hingga penambahan pelabuhan bongkar dan pelabuhan muat,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala), Dr. Capt. Antony dalam acara Konsinyering Penyusunan Bisnis Proses Penyelenggaraan Angkutan Khusus Ternak, di Bali, Rabu (23/6).

Ketgam : Acara konsinyering Kemenhub

Dirlala berharap melalui konsinyering ini, dapat menghasilkan rumusan pemikiran yang inovatif dalam mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan kapal khusus angkutan ternak yang lebih baik dan diharapkan kepada para pihak terkait untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan kapal angkutan khusus ternak secara menyeluruh agar pelayanan yang diberikan lebih baik di masa yang akan datang.

“Tidak selalu di setiap kegiatan berjalan mulus dan lancar, itu hal yang biasa, namun yang lebih penting bagaimana cara kita mencari solusi untuk menyelesaikan hal tersebut,” ujarnya.

Dirlala mengungkapkan saat ini 6 Kapal Ternak dilayani oleh KM Camara Nusantara (1, 2, 3, 4, 5 dan 6) dengan spesifikasi panjang keseluruhan kapal (LOA) ±69.78 m, lebar ±13.6 m dan kapasitas ruang muat yang mencapai 150 Ton. Kapal Angkutan Khusus Ternak dapat mengangkut ternak dengan kapasitas sebanyak 550 ekor ternak sapi.