WAJO, KORANMAKASSAR.COM — Petani di Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan mengeluh. Terjadi ketidakprofesionalisme pengelolaan pengecer terhadap Pupuk subsidi yang biasa digunakan petani di Wilayah Sabbangparu karena sangat amat susah didapatkan, ditambah lagi dengan sering terjadinya kasus keterlambatan dalam pengiriman.
Merespons keluhan petani, ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa di DPRD Wajo. Massa mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) Cabang Wajo mempertanyakan berbagai persoalan tersebut.
Salah seorang peserta aksi, Ahmad Muliyadi mengatakan bahwa; “Penderitaan petani sudah lengkap akibat terjadinya ketidakprofesionalisme pengelolaan pupuk bersubsidi ini di tengah pandemi Covid-19,” katanya di depan Kantor DPRD Kabupaten Wajo, Kamis (25/2/2021).

Pengunjuk rasa dalam orasi yang disampaikan Ketua Cabang HMI MPO Cabang Wajo, meminta kepada DPRD Kabupaten Wajo dan Dinas Pertanian Kabupaten Wajo agar mencarikan solusi terkait masalah yang terjadi ini.
Dalam aksi itu Ahmad Mulyadi membacakan pernyataan sikap yang menuntut kepada penyalur distributor kios Rahayu Hadiwiguna CV agar tepat waktu dalam proses pendistribusian sehingga tidak menurunkan hasil panen sekurang-kurangnya telah terpenuhi permintaan sebelum masa penggunaan di lapangan.
Selain itu medorong proses pengelolaan Pengecer Pupuk bersubsidi yang transparan dan profesional dan meminta kepada DPRD Kabupaten Wajo dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk melakukan sidak sebagai langkah konkrit menangani masalah serius tersebut.