“Di usia yang keempat tahun, OPM sudah melahirkan banyak sejarah dan kasus yang dikawal, nilai kritis para teman-teman harus tetap dijaga sebab OPM ini bukan Organisasi yang baru kemarin sore terbentuk, bahkan kita pernah aksi didepan istana mengawal para siswa yang tidak mendapatkan haknya sebagai pelajar di kota Makassar, jadi kalau berbicara OPM ada darah dan air mata yang sudah dikorbankan, tetap teguh pada komitmen, solidaritas adalah panglima,”ujarnya.
Sementara Dewan Pembina OPM, Herman Hafid Nassa, SH yang juga merupakan Ketua Forum orang tua Murid Makassar dalam sambutannya mengatakan bahwa sangat bangga dengan hadirnya OPM yang sampai saat ini masih konsisten dalam memperjuangkan hak-hak rakyat yang tertindas.
baca juga : DPP OPM Desak Polres Gowa Usut Tuntas Kasus Pencemaran Nama Baik Dosen UIN
“Sejarah pernah tercatat pada tahun 2017 saya bersama OPM pernah memperjuangkan pendidikan sampai di istana Presiden dan Perjuangan itu berhasil,maka sangat wajar jika OPM di tanah sulawesi begitu di segani,” tegasnya.
Berbeda dengan Dr. Nur Syamsiah, M.Pdi dalam sambutannya dia mengatakan bahwa sangat bersyukur masih ada OPM yang hari ini masih menjadi garda terdepan dalam melawan kezaliman.
“Perlu di ketahui bahwa perjuanhan OPM selama ini sudah teruju dan bisa dirasakan oleh lapisan masyarakat, beliau juga berpesan bahwa OPM harus menjunjung tinggi solidaritas dan Idealisme dalam berjuang serta mengingatkan bahwa akan terus memberikan kontribusi setiap kali OPM membutuhkan,” tegas dewan pembina OPM yang juga merupakan dosen di UIN Alauddin Makassar
Diketahui OPM terbentuk pada tanggal 2 Mei 2017 yang bertepatan dengan hari pendidikan Nasional. (Red)