oleh

PT AMI Lakukan MoU Dengan PT Industri Kimia Nusantara Jaya dan Kadin Kolaka Utara

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — PT Asdah Mineral Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan bergerak dibidang pertambangan dan pengolahan mineral menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kimia Nusantara Jaya dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kab. Kolaka Utara.

MoU ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam pelaksanaan pekerjaan Feasibility Study dan penerapan teknologi Hydrometalurgi dengan kapasitas 20 ton bijih nikel dan base metal lainnya.

“Kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi PT Asdah Mineral Indonesia dalam mengembangkan industri Pengolahan di Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan adanya teknologi Hydrometalurgi yang ramah lingkungan, perusahaan ini berharap dapat menjadi tonggak dasar perencanaan pembangunan smelter nikel dan base metal yang inovatif”, ungkap CEO PT Asdah Mineral Indonesia Saprillah Amir DM kepada media, rabu (12/7/23).

Teknologi Hydrometalurgi merupakan metode pemrosesan bijih logam menggunakan pelarut air atau asam, yang dianggap lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan teknologi tradisional. Dengan menerapkan teknologi ini, PT Asdah Mineral Indonesia berharap dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memberikan kontribusi yang lebih positif terhadap pembangunan berkelanjutan.

Sementara Ketua KADIN Kab. Kolaka Utara Sainuddin, ST mengatakan kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara perusahaan dan komunitas bisnis lokal. PT Asdah Mineral Indonesia berkomitmen untuk melibatkan dan memberdayakan pelaku bisnis lokal dalam proyek ini, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat.

“Kami sangat bersemangat tentang kesempatan kerjasama ini dengan PT Industri Kimia Nusantara Jaya dan KADIN Kabupaten Kolaka Utara. Kami percaya bahwa penerapan teknologi Hydrometalurgi akan membawa dampak positif bagi industri pertambangan di Indonesia, khususnya dalam pengembangan smelter nikel dan base metal yang ramah lingkungan. Kami berharap kerjasama ini akan menjadi langkah awal dalam memperkuat industri pertambangan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara.” tambah Saprillah DM

Ditempat yang sama Direktur Utama PT Industri Kimia Nusantara Jaya, Kennard Alfred Wiradinata mengatakan, selain nikel, base logam lainnya yang dihasilkan melalui penerapan teknologi Hydrometalurgi oleh PT Asdah Mineral Indonesia juga memiliki potensi besar dalam mendukung sektor-sektor vital di Indonesia.

“Produk-produk ini dapat digunakan secara langsung dalam sektor pertanian, industri manufaktur, dan sektor lainnya, mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri”, ungkapnya.

baca juga : Kembangkan Potensi Mineral di Kolaka Utara, Pengusaha Ini Bakal Membangun Pabrik Smelter Hydrometalurgi

Dalam sektor pertanian, produk base logam hasil dari teknologi Hydrometalurgi dapat digunakan untuk pembuatan pupuk atau sebagai bahan tambahan dalam pemupukan. Pupuk dengan kandungan base logam yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman, sehingga mendukung pertumbuhan sektor pertanian secara keseluruhan. Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi impor pupuk dan mengembangkan industri pupuk dalam negeri.

“Kami sangat bersemangat tentang potensi produk base logam yang dihasilkan oleh teknologi Hydrometalurgi ini, dengan menerapkan teknologi ini, kami berharap dapat memberikan sumbangsih yang signifikan bagi sektor-sektor vital di Indonesia, seperti pertanian dan industri manufaktur. Kami juga berupaya agar produk-produk ini dapat digunakan langsung di dalam negeri, sehingga meningkatkan nilai tambah dan manfaat ekonomi bagi Indonesia”, pungkasnya. (*)