oleh

Songsong Tahun Politik, Pemuda Sulsel Gelar Deklarasi Damai

MAKASSAR, KORANMAKASAR.COM — Pemuda Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan, Gerakan Pemuda Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan organisasi kepemudaan Sulawesi Selatan mendeklarasikan, Damai Pemuda Menyongsong Tahun Politik, Minggu (21/5/2023) di Aula Balai Diklat Keagamaan Makassar.

Deklarasi dilaksanakan disela-sela kegiatan Dialog kepemudaan, yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan dengan mengusung tema, “anak muda, kerukunan dan Moderasi Beragama”,

Disaksikan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI H. Ashabul Kahfi, Kepada Kawil Kemenag Sulsel, H. Khaeroni, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, Kepala Balai Diklat Keagamaan Makassar, Hj. Juhrah, dan ratusan pemuda lintas agama, Ketua DPD KNPI Sulsel, Nurkanita Maruddani membacakan Deklarasi Damai Pemuda dalam menyongsong tahun politik, dan diikuti perwakilan ormas kepemudaan yang ada di Sulawesi Selatan.

Menurut Nurkanita, deklarasi ini sangat penting dilakukan sebagai bentuk komitmen pemuda Sulsel dalam menciptakan suasana kondusif menghadapi tahun politik mendatang.

Sementara itu kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi Sulawesi Selatan sangat mengapresiasi pemuda Sulawesi Selatan yang telah mendeklarasikan hidup damai.

“Hari ini merupakan momen yang luar biasa, momen yang bersejarah, bahwa pemuda yang ada di provinsi sulawesi selatan sudah mendeklarasikan untuk hidup damai, hidup rukun, hidup penuh toleransi, dan hidup penuh moderasi’, ujar Khaeroni.

Ia juga berharap kepada pemuda, dapat mensosialisasikan kepada masyarakat secara luas agar senantiasa berbuat baik dan juga mencegah kemungkaran.

baca juga : Peringati Harkitnas Ke 115, KNPI Jeneponto Gelar Baksos Pemuda dan Donor Darah

Ketua Komisi VIII DPR RI pada kesempatan itu mengingatkan kepada pemuda agar dinamika politik yang berkembang di tengah masyarakat disikapi dengan bijak, jangan sampai karena perbedaan pilihan, perbedaan partai dan sebagainya menimbulkan konflik.

“Salah satu tugas pemuda yaitu diharapkan bisa menciptakan suasana yang lebih kondusif ditengah-tengah masyarakat”. Tegasnya.

Ashabul Kahfi juga berharap kepada pemuda agar lebih cerdas memahami narasi digital, untuk tidak mudah terprovokasi, karena ada beberapa oknum yang memang sengaja mengembangkan narasi yang sifatnya provokatif untuk menimbulkan kegelisahan ditengah masyarakat.