Sukses Gelar Radar, BPD GSJA Sulselbatra Pilih Pengurus Baru Periode 2022-2025

Dalam sambutannya di hadapan 111 peserta Radar yang hadir Pdt. Budi Setiawan, M.Th., mengajukan satu pertanyaan; “Jika semuanya harus berakhir tanpa pujian manusia, untuk siapakah kita lakukan ini?”

“Semua pertanyaan mendasar di awal pelayanan kita jika hamba itu ternyata hanyalah budak, tentunya dalam benak kita akan berantem rasa kesal, marah, kecewa, terluka, gagal, bahkan rasa benci,” tambah Pdt. Budi Setiawan.

Mengutip Firman Tuhan dari kitab Ibrani 4 : 12-13; Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh sendi-sendi dan sumsum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapannya sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata dia, yang kepadanya kita harus memberikan pertanggungjawaban.

Olehnya itu, Pdt. Budi Setiawan melanjutkan,  jaga hati kita karena dari siapa kita terima pelayanan ini, dengan otoritas dan wibawa siapa kita melayani, kepada siapa pujian kemudian diberikan, dan hal terbesar apa yang kita dapat akhirnya.

“Memang tidak dapat kita sangkali bahwa pekerjaan yang paling melelahkan adalah seumur hidup kita menjaga hati,” katanya.