MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Ketua MPW Pemuda Pancasila Sulsel St. Diza Rasyid Ali mengatakan berkiprah dan peran perempuan dalam dunia politik tidak ada pembeda untuk ambil bagian dalam dunia politik.

“Suara perempuan mesti hadir dalam ruang-ruang paripurna, bersuara tentang kebenaran membela segala golongan terkhusus menyuarakan aspirasi perempuan,” katanya saat membuka talk show Srikandi Pemuda Pancasila Sulsel, Rabu (10/2/2021) di ombak cafe Makassar.

Sementara, pengamat politik FISIP Unismuh Makassar, Andi luhur prianto mengatakan perempuan masih mencari bentuk atau mengejar akses untuk dirinya dalam membangun komunikasi.

Perempuan harus bisa membangun narasi dengan tetap mengedepankan setting etnis budaya Bugis Makassar sebagai landasannya.

“Penegakan setting etnis budaya dapat mendorong ruang perempuan dalam berkiprah,” ujarnya.

Selain itu, sebagai penggagas kekokohan kaum perempuan dalam kancah politik yang juga founder sekolah budaya Luwu I La Galigo, Sharma Hadayeng, SE, M.Si, menilai sosok perempuan masa kini masih harus terus diasah.

Peran dan kiprah perempuan dewasa ini cenderung bertopeng.

“Jadilah lantang dalam mengaspirasikan kepentingan khususnya perempuan dan jembatan aspirasi masyarakat,” katanya.

Awal pemaparannya mengungkapkan bahwa tokoh wanita di Sulsel sejak dulu sudah mengambil peran penting, dalam sejarah semisal Opu dg Risaju.

Irma Syahrir selaku ketua Srikandi PP Sul sel menambahkan ruang diskusi yang di gagas dan di buka di Srikandi adalah upaya peningkatan kualitas perempuan dimana diharapkan baik kader dari Srikandi itu sendiri bisa mengambil peran di politik ,dan ketika telah masuk di dalamnya mampu berbuat dan melakukan fungsinya. (*)