oleh

Tenaga Honorer Akan Dikurangi, Ini Penjelasan Wakil Bupati Enrekang

ENREKANG, koranmakassarnews.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang akan melakukan rasionalisasi atau pengurangan jumlah tenaga honorer atau tenaga sukarela. Proses rasionalisasi tersebut akan mulai dilakukan awal bulan November 2021 mendatang.

Untuk itu Pemkab Enrekang telah membentuk tim penjaringan tenaga sukarela tersebut. Hal itu dijelaskan Kabag Hukum Setda Enrekang sebagai salah satu tim penjaringan tenaga sukarela, Dirhamsyah saat dikonfirmasi Awak Media, kamis (14/10/21).

Dirhamsyah menjelaskan, pelaksanaan rasionalisasi itu sesuai dengan PP nomor 49 tahun 2014 tentang manajemen pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja. Aturan itu ditindak lanjuti, Surat edaran Bupati Enrekang nomor : 800/468/XII/BKDD/2018 tentang larangan mengangkat tenaga honorer atau sebutan lain.

Pelaksanaan rasionalisasi tenaga honorer atau tenaga sukarela itu juga sesuai rekomendasi dari BPK tahun 2019. Bahkan, Dirham menyebutkan sejak tahun 2016 anggaran belanja langsung tenaga sukarela telag membebani APBD sebanyak Rp 15 miliar.

Sedangkan tahun 2020 anggaran belanja langsung tenaga sukarela telah membebani APBD sebesar Rp 23 miliar. Sementara tahun 2021 anggaran tenaga sukarela telah membebani menghampiri APBD Rp 25 miliar.

“Makanya kita disuruh rasionalisasi berdasarkan audit BPK karena terlalu membebani APBD,” kata Dirhamsyah.

Ia menguraikan, dalam penjaringan nantinya pihaknya akan kerja sama dengan lembaga yang berkompeten untuk lakukan asesment seperti UNM dan Unhas. Terkait jumlah tenaga honorer yang akan dirasionalisasi nantinya bergantung dari hasil asesment yang menentukan.

baca juga : Bupati Enrekang Ajak Mahasiswa KKN UINAM Jadi Pelopor Prokes

Dimana masing-masing OPD akan nasukkan analisis kebutuhan tenaga sukarelanya ke Ortala dan BKPSDM. Untuk indikator penilaian dalam asesment nantinya ada lima aspek yakni kedisiplinan, kinerja, integritas, komitmen dan kerjasama.

“Paling utama yang dinilai itu kinerja dan termasuk kedisiplinan mereka. Termasuk yang jalan terus gajinya, tapi ndk pernah masuk kerja,” jelasnya.