oleh

21 Agustus 1987 : Jaringan Bioskop Indonesia, Cineplex 21 Diluncurkan

Pada umumnya Cinema 21 telah dilengkapi tata suara Dolby Digital, dan bahkan beberapa di antaranya yang merupakan Cinema 21 versi terdahulu telah bersertifikat THX, seperti Hollywood KC 21 (Kini Hollywood XXI), Megaria 21 (Kini Metropole XXI), Mega 21 (Kini Pluit Village XXI), Puri 21 (Kini Puri XXI), Anggrek 21 (Kini Anggrek XXI), Citra 21 (Kini Citra XXI), GM 21 (Kini GM XXI), Atrium 21 (kini Atrium XXI), Arion 21 (Kini Arion XXI), Setiabudi 21 (Kini Setiabudi XXI) untuk area Jakarta.

Tidak hanya itu, beberapa Cinema 21 bahkan mengadaptasi suasana dan kenyamanan yang setara dengan Cinema XXI. Namun sekali lagi, hal itu berdasarkan pangsa pasar yang dituju dan perjanjian dengan pengelola mal.

Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia Entertainment X’nter pada hari Rabu, 7 Januari 2004, dengan 4 buah teater reguler dan 2 buah teater Premiere. Cinema XXI yang diberi nama Studio XXI ini merupakan satu-satunya Cinema XXI yang menggunakan sofa empuk di keseluruhan studionya, dan memiliki sertifikat THX untuk semua studionya. Tanggal 1 Juli 2014 adalah hari terakhir beroperasinya Cinema XXI di tempat ini.

Mayoritas film-film yang diputar di Cinema XXI merupakan film-film Hollywood, baik yang terbaru, ataupun yang telah tersimpan lama. Namun beberapa XXI juga turut memutar film Indonesia, sesuai dengan lokasi dan pasar pengunjung pusat perbelanjaan yang bersangkutan.

baca juga : 20 Agustus 636 : Pasukan Muslim Dipimpin Khalid Bin Walid Kuasai Suriah dan Palestina Dalam Perang Yarmuk

Beberapa Cinema 21 turut direnovasi menjadi Cinema XXI, dengan penambahan karpet, perubahan desain, dan penggantian kursi studio.

Setiap tahunnya, kemunculan Cinema XXI di kota-kota besar terus meningkat, menggantikan kemunculan Cinema 21. Tidak hanya itu, beberapa Cinema XXI maupun 21 masih terus melakukan pembenahan.

Di penghujung 2008, seiring dengan perkembangan teknologi 3D dan makin maraknya film-film berbasis format tersebut, Cinema XXI turut mengaplikasikan teknologi Dolby Digital Cinema 3D di beberapa XXI yang memadai. Jumlah bioskop XXI yang mengadakan fasilitas ini pun masih terus bertambah, seiring dengan perkembangan film-film berformat digital dan 3D yang makin meningkat jumlahnya.

Pada November 2013, Cinema XXI memperkenalkan sistem suara Dolby Atmos, pertama kali diluncurkan di Studio 1 Epicentrum XXI, dan pada tahun 2016 ini sistem suara Dolby Atmos sudah tersebar di 40 Studio di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Balikpapan, Makassar, dan Manado.

Perbedaan mencolok antara Cinema XXI dengan Cinema 21 adalah dengan disediakannya sejumlah fasilitas seperti games, cafe, lounge, hingga ruang merokok di sejumlah gerai XXI. (sumber : wikipedia)