oleh

Aliansi Mahasiswa Bersatu Pinrang Minta Kapolres Tindak Tegas Oknum Mafia BBM

PINRANG, koranmakassarnews.com.— Aliansi Mahasiswa Bersatu Kabupaten Pinrang menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak dan menindak tegas adanya oknum kepolisian yang terlibat dalam permainan mafia BBM. Aksi unjuk rasa digelar didua titik berbeda, Rabu 24/08/ 2022.

Kedatangan para AMB Pinrang yang melakukan aksi demonstrasi didepan Mapolres Pinrang meminta kepada Kapolres agar menindak tegas kepada Oknum Kepolisian Resort Pinrang yang diduga membekingi para mafia BBM.

Menurut Trigosal Ariadi dalam orasinya mengatakan Kedatangan kami di depan Mapolres Pinrang kali ini, merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap dugaan adanya oknum aparat kepolisian yang yang berperan menjadi Bemper dari para mafia BBM.

“Kami juga sudah tidak tahan lagi melihat permainan oknum ini karena sudah merampas hak masyarakat kecil dengan membantu mafia memonopoli pengambilan di SPBU. Kami sudah jenuh dan resah mendengar keluhan keluarga dan masyarakat yang harus antri sampai berjam-jam saat ingin mengisi bahan bakar bersubsidi jenis Solar dan Pertalite. ” tutur Korlap.

Ketegangan sempat terjadi saat para Demonstran ingin membakar ban namum dihalangi oleh personil Polres Pinrang. Aksi tarik menarik ban pun tidak terindahkan namum banyaknya aparat kepolisian yang mengawal aksi itu sehingga kericuhan cepat diatasi.

Para peserta aksi kembali melakukan orasi yang dipimpin Koordinator Lapangan Fais dengan meneriakkan dengan lantang, ” Meminta Kepada Kapolres Pinrang untuk menemui dan menerima para pengunjuk rasa dan harus bersedia menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi dan tuntutan mereka, namun Kapolres dan Kasat Reskrim tak kunjung menemui para pengunjukrasa.

baca juga : Kasus Dugaan Korupsi Perjanjian Jual Beli BBM Non Tunai yang Rugikan Negara Rp 451,6 Miliar Naik Penyidikan

Kanit Tipiter yang turun menerima para pengunjuk rasa mengatakan sampai saat ini belum ada aduan maupun laporan resmi dari masyarakat,ungkapnya.

Trigosal Ariadi menanggapi pernyataan dari Kanit Tipiter bahwasanya dari sekian banyaknya peristiwa yang diberitakan oleh beberapa media online dan cetak terkait mafia BBM tak satupun dari berita tersebut yang dijadikan rujukan dan dasar untuk mendalami kasus itu, sehingga tak ada satupun mafia yang berhasil ditangkap.

“Artinya kepolisian hanya menunggu saja laporan dikantor sehingga aparat tidak mampu mengembangkan informasi dari kasus tersebut. Itu menunjukkan kepercayaan masyakat terhadap kepolisian semakin melemah dan semakin menaruh kecurigaan bahwa kepolisian menutup mata atas para mafia BBM, tutur Korlap. (*)