oleh

Anzar Makkuasa Ditolak Mayoritas Alumni UMI, Mandatnya Dinilai Ilegal

MAKASSAR, koranmakassarnews.com – Polemik penunjukan Dr Anzar Makkuasa sebagai pemegang mandat pembentukan IKA UMI Kota Makassar yang diserahkan langsung oleh Ir. H. Zulkarnaen Arief, M.Sc didampingi Ir Irwan Intje di kediaman Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menuai sorotan dari mayoritas Alumni UMI.

Hal itu diungkapkan mantan Ketua Forum Komunikasi Sipil (FOKUS) UMI 94 Dr. Ir. Mahmud La Kaiya, ST.,MM.,MSP.,MT.

Menurutnya, mandat yang diterima oleh Anzar Makkuasa oleh Ketua IKA tidak memiliki dasar yang jelas lantaran periode kepengurusan IKA UMI sudah kadaluarsa.

“Ketua IKA UMI yang dijabat Zulkarnain Arief hingga kini tidak pernah melakukan kegiatan organisasi apalagi khususnya Musyawarah Nasional pemilihan ketua, sementara periodesasi sudah cukup lama alias expire atau tidak berlaku lagi,” kata Mahmud.

Sehingga, lanjutnya, aktivitas organisasi yang dilakukan di luar periodesasi tidak legal lagi apalagi surat menyurat dan membuat keputusan organisasi, hal ini membuat mandat yang diberikan kepada Dr Anzar Makkasau ilegal.

“Hal ini tidak boleh lagi dibiarkan dan pak Zulkarnain Arief yang sangat memahami organisasi tidak boleh memberi mandat kepada siapapun sebelum dilakukan Munas untuk memilih pemimpin baru,” tegasnya.

Menanggapi kesediaan Dr Azhar Makkasau siap menjadi ketua IKA UMI itu sah-sah saja. Artinya siapapun yang sesuai mekanisme AD/ART silahkan, tentu juga harus mengedepankan etika organisasi.

“Menurut saya pak Dr Anzar Makkassau cocoknya pimpin Alumni pasca sarjana karena beliau S2 dan S3 asal Pascasarjana UMI, Namun S1 asal perguruan tinggi swasta bukan UMI. Apalagi beliau itu magister dan doktoral hukum tahu persis mekanisme hukum dalam sebuah organisasi.”

Ditanya soal kesiapannya bila terjadi Munas kedepan, doktor lingkungan kerjasama UMI dan Universitas Brawijaya Malang ini menyerahkan ke rektorat membidangi Alumni untuk melakukan Munas dan memilih yang lebih layak.

Ia pun berharap sebagai alumni UMI baik S1, S2 dan S3 berfikir bagaimana IKA UMI lebih aktif memikirkan jumlah alumni asal S1 UMI jauh lebih banyak daripada alumni pasca sarjana yang masih menunggu kepedulian Lembaga IKA UMI untuk memberi kontribusi agar mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

“Di samping membantu pengembangan Almamater yang semakin menghadapi tantangan internal dan eksternal yang besar,” ungkap ketua DPW APPERINDO Sulsel ini.