B. SOP pada saat berada di rumah warga:
1. Salam, Sapa, Senyum, dan Simpatik;
2. Menginformasikan bahwa Tim Detektor dalam keadaan sehat;
3. Membersihkan tangan menggunakan handsanitizer dan mengganti sarung tangan (disaksikan oleh pemilik rumah / warga);
4. Membersihkan peralatan kesehatan yang digunakan (di setiap rumah yang dikunjungi)
5. Minimalisir sentuhan fisik ke warga;
6. Menjelaskan tugas dan memberikan beberapa pertanyaan dengan ramah;
7. Janganki’ makan dan minum di rumah warga, walaupun ditawarkan oleh pemilik rumah;
8. Selesai tugas dengan cepat, ucapkan terimakasih dan mengucapkan salam #peduliki #salamaki;
9. Jika terdapat warga yang tidak bersedia didata, tunjukkan sikap menghargai. Beri pemahaman bahwa ke depannya, ini menjadi syarat untuk mendapat akses layanan administrasi dan sebagainya. Jika tetap tidak bersedia, informasikan bahwa jika membutuhkan bantuan, warga bisa ke Recover Center (kontainer kelurahan).
C. Poin edukasi ke masyarakat :
Patuhi protokol kesehatan : 3M dan kalau ada keluhan, hubungi Tim Detektor di RT , Master Kecamatan, call centre 112 atau puskesmas terdekat.
baca juga : Tim Detektor Mulai Turun Tracing Warga, Walikota Makassar Sekeluarga Tak Terkecualikan
Panduan tersebut diatas ternyata dilapangan tidak semua petugas menjalankannya, bahkan banyak warga Makassar mengeluhkan kehadiran satgas Detektor dirumah rumah warga.
Wali Kota Makassar menekankan pentingnya program Makassar Recover, termasuk Satgas Detektor. Dia berharap semua pihak terkait di pemerintah mendukung program itu.
Menurut Danny, pada hari pertama, aktivitas tim Satgas Recover kurang maksimal di sejumlah wilayah. Dia menganggap itu karena kurangnya dukungan pihak camat dan lurah setempat.
“Jadi, ternyata ini camat dan lurah yang kurang responsif sama ini program. Hari ini saya maafkan. Tapi kalau hari kedua masih begini, saya tidak segan-segan mengganti. Saya butuh orang yang kerja bukan ogah-ogahan kepada warganya,” kata Danny. (*)