oleh

Catatan Denny JA : Jakarta Menangis, Kota Dengan Polusi Udara Terburuk di Dunia

JAKARTA, koranmakassarnews.com — Judul berita itu mecolok di berbagai media internasional. Salah satunya di CNN: “Jakarta is the world’s most polluted city. And Indonesia’s leader may have the cough to prove it” (1)

Juga di BBC: Jakarta: Living with asthma in the world’s most polluted city.

Apa yang terjadi dengan Jakarta? Mengapa polusi udara di Jakarta melampaui polusi udara buruk dunia lainnya di India, Bangladesh, Cina dan negara Afrika? Dalam hal apa kita sudah lalai?

-000-

Kita mulai dulu dari apa yang diberitakan, cara mengukur polusi udara, dan kisah lembaga yang mengukur polusi udara.

Jakarta menduduki peringkat satu kota paling tercemar di dunia pada Juni – Agustus 2023, menurut data dari IQAir.

Skala buruknya udara di Jakarta terus berubah tergantung kapan diukur. Sejak Juni 2023 hingga Agustus 2023, skalanya berkisar 152- 162.

IQair membuat beberapa kategori polusi udara dengan nilai yang terukur. Angka 0-50 mewakili kualitas udara baik. Angka 51-100 berarti kualitas udara sedang.

Nilai 101-150 berarti kualitas udara tidak sehat untuk kelompok sensitif. Angka 151 ke atas berarti kualitas udara sangat tidak sehat untuk semua orang. Nilai IQair lebih dari 300 berarti kualitas udara berbahaya.

Jakarta memang belum termasuk di level berbahaya (di atas 300). Tapi level 150 ke atas itu sudah masuk dalam kategori tidak sehat. Ini sudah masuk anjuran jangan terlalu banyak menghirup udara di jakarta, di lingkungan outdoor.

Di bawah level Jakarta, kota ini juga buruk polusi udaranya. Antara lain Doha (Qatar), Kuching (Malaysia), Dhaka, (Bangladesh), dan Dubai (Uni Emirat Arab).

Termasuk buruk juga, tapi lebih baik dibanding Jakarta adalah Baghdad (Irak), dan Shenyang (China), dan Johannesburg, (Afrika Selatan).