oleh

Cerita Para Dokter Sekaligus Influencer Dalam Mengedukasi Masyarakat di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Vito juga menjelaskan bahwa dalam memberikan edukasi pada masa adaptasi kebiasaan baru dibutuhkan kreativitas dan bukan berarti menggurui, namun hal ini dilakukan demi kepentingan bersama.

“Saat ini memang harus lebih kreatif. Supaya kita kesannya bukan menggurui, tapi kita bersama-sama melakukan ini (edukasi) untuk kepentingan bersama. Dengan begitu masyarakat dapat pengertian tanpa merasa kita menggurui mereka,” tambah Vito.

Vito kerap kali ditanyakan oleh para pasien penderita penyakit jantung melalui media sosial. Penyakit jantung menjadi salah satu penyakit penyerta atau komorbid yang memiliki potensi yang cukup besar terjangkit COVID-19.

“Tentu banyak sekali pertanyaan dari mereka (penderita penyakit jantung), jika dijawab satu per satu, informasinya tidak ketahui oleh banyak orang. Untuk itu lebih baik saya membuat video untuk menjawab isu-isu dan kekhawatiran mereka sehingga informasinya dapat tersebar lebih luas dan membangun trust dalam menghadapi pandemi ini bersama-sama,” lanjutnya.

Selain itu, Vito juga menggunakan hobinya yaitu bernyanyi dalam mengedukasi masyarakat.

“Itu lah salah satu kreativitasnya. Karena saya suka menyanyi, jadi saya coba memberikan edukasinya dengan lagu-lagu. Karena apa yang saya miliki saya anggap milik orang lain yang dititipkan ke saya, sehingga saya merasa bahwa hal ini bukan hanya untuk saya tapi juga untuk orang lain,” ungkapnya.

Sonia dan Vito juga kerap berkolaborasi seerta mengajak influencer dokter lainnya maupun non-dokter untuk bergabung dalam misi mengeduksi masyarakat melalui sisi kesehatan yang dikemas lebih ringan dan dapat dengan mudah dipahami masyarakat.

Sekalipun tidak diberi imbalan dalam angka, misi tersebut merupakan panggilan jiwa mereka dalam membantu sesama.

baca juga : Lembaga Riset IDI : Ketidakjujuran Pasien Berdampak Tingginya Angka Kematian Dokter

“Justru kebahagiaan bukan dari apa yang kita terima, tapi apa yang kita bisa berikan untuk orang lain. Memberi adalah salah satu kebahagiaan yang bisa mengisi diri kita dengan banyak hal dibanding imbalan. Hal ini yang jadi panggilan jiwa untuk kita semua,” jelas Sonia.

Terakhir, Vito juga mengajak untuk influencer lainnya dalam memaksimalkan dampak yang mereka bisa hasilkan dengan membantu sesama.

“Semua influencer yang ada di Indonesia, dampak dan apa yang bisa kita lakukan atau bisa membuat orang berpengaruh itu adalah amanah. Jadi pergunakan ilmu dan amanah yang diberikan kepada kita untuk bisa membantu orang banyak,” tutupnya.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional