oleh

Cina Lirik Woodchip Sulsel

MAKASSAR, koranmakassarnews.com — Belum lama dilantik sebagai Anggota Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT), pengurus organisasi pengusaha ini bergerak cepat untuk memenuhi komitmennya sebagai lokomotif penggerak ekonomi bagian timur.

Hal ini di mulai dengan pertemuan dengan sejumlah pengusaha Cina dengan salah seorang anggota Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Sulsel, Muhammad Rizaldy Nasri. Menurut Rizaldy, pertemuan yang berlangsung dua hari ini, mengemukakan permintaan Woodchip atau Limbah kayu untuk di ekspor ke China dalam jumlah puluhan bahkan ratusan ton perbulan.

“Limbah kayu atau Wood Chip melimpah di Indonesia khususnya di Indonesia timur, dan ini tentu menjadi peluang bisnis yang bagus bagi pengusaha pengusaha, apalagi permintaan nya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ton perbulan, dalam bentuk potongan potongan kecil,” ungkap Rizaldy Nasri, jumat (8/10/21)

Menurut Rizaldy, limbah limbah kayu ini dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan partikel board (papan dari serbuk kayu), untuk pembuatan furniture seperti lemari, meja dan kursi.

“Beberapa industri di China juga mulai memanfaatkan pelet kayu yang terbuat dari Limbah limbah kayu sebagai alternatif energi terbantukan yang ramah Lingkungan untuk bahan bakar alternatif,” terangnya

Terbukanya peluang ekspor ini tentu menjadi angin segar bagi pengusaha pengusaha di Indonesia Timur, dan dapat meningkatkan gairah bisnis yang sempat lesu pasca merebaknya covid-19 di Indonesia.

Rizaldy juga berharap permintaan Woodchip ini dapat terpenuhi dan menjadi langkah awal untuk menjalin kerjasama ekspor yang lebih banyak dari Indonesia Timur.

baca juga : Presiden Dukung Semangat Pemuda Pegiat Mangrove Kembangkan Potensi Ekspor Bengkalis

“Kami tentunya siap memfasilitasi para pengusaha yang tertarik untuk melakoni bisnis ekspor limbah kayu ini. Dan kami dari Dewan Ekonomi Indonesia Timur tentunya akan mengawal kontrak ekspor ini demi keamanan dan kenyamanan para pengusaha,” tambahnya.

Selain WoodChip, China juga tertarik dengan marmer Sulsel yang memiliki corak dan struktur batu yang memiliki ciri khas tersendiri.

“Kami membawa contoh marmer dari kabupaten Maros, dan mereka tertarik juga untuk mengekspor ke negaranya,”. Ungkapnya. (*)