oleh

Denny JA: Mengapa Gibran Menang Debat Cawapres Perdana 2023?

Juga terlihat, Gibran lebih tertata bicara sesuai alokasi waktu yang disediakan. Sehingga terasa, sang cawapres tuntas menyampaikan pesannya dalam tempo dua menit, atau satu menit.

Ini paling terlihat di awal perdebatan. Mengapa? Itu karena Gibran sudah memiliki pengalaman debat di pilkada Solo 2020. Ia sudah punya pengalaman mengelola waktu dalam menyampaikan pesan.

Semtara bagi Muhaimin dan Mahfud, pola debat yang dipaket dalam durasi dua menit, dan satu menit, ini pengalaman pertama. Mereka misalnya belum pernah berdebat sebagai peserta kandidat pilkada.

Baik Mahfud atau Muhaimin terasa membutuhkan adaptasi di awal perdebatan. Belum tuntas mereka menyampaikan pesan utuh, tiba-tiba bel berbunyi.

baca juga : Denny JA: Anies Atau Ganjar Yang Lolos ke Putaran Kedua Pilpres Melawan Prabowo Gibran?

Yang tak kalah penting adalah sentimen dan prakiraan publik atas kemampuan cawapres sebelum debat cawapres terjadi. Gibran justru diuntungkan karena ia dianggap anak bawang, Si Bocil, underdog, tak kompeten dan hal-hal negatif lain.

Ketika sedikit saja Gibran dalam panggung debat itu di atas underdog, itu segera menambah nilai Gibran. Dan Gibran malam itu memang lebih mempesona dari yang diduga.

Sebelum debat cawapres dimulai, Prabowo dan Gibran sudah unggul di berbagai lembaga survei. Bahkan itu keunggulan telak, dengan selisih sekitar 16%-20% terhadap kedua kompetitornya.

Lewat debat cawapres semalam, penampilan Gibran memperkokoh keunggulan. Debat itu justru menjadi panggung yang mengurangi keraguan publik atas kapasitas Gibran. *