oleh

Di Hari Kemerdekaan, Lima Individu Orangutan Kembali ke Habitat

Sampai saat ini, Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya bersama BKSDA Kalimantan Barat dan mitra YIARI telah melepaskan 61 orangutan sejak tahun 2016. Sedangkan total pelepasliaran yang telah dilakukan sejak tahun 2016 diseluruh kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya yang berada di Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah adalah sebanyak 232 individu dan termonitor kelahiran baru di alam sebanyak 5 (lima) individu.

Kepala BKSDA Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta menyampaikan bahwa lima individu orangutan yang akan dilepaskan ini berasal dari hasil penyelamatan dan penyerahan masyarakat. Semuanya telah melalui proses rehabilitasi dan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan pre-rilis kelima orangutan ini telah dinyatakan sehat serta memiliki perilaku yang dapat menunjang kehidupan di alam liar.

Kelimanya merupakan orangutan hasil rehabilitasi yang diselamatkan dari kasus pemeliharaan ilegal satwa liar dilindungi. Franky diselamatkan dari pemeliharaan satwa liar dilindungi yang ilegal pada 11 tahun yang lalu di Kabupaten Kubu Raya. Ketika menjalani masa rehabilitasi, Franky melahirkan anak orangutan yang kemudian diberi nama Oso. Sejak lahir empat tahun yang lalu, Oso dan Franky ditempatkan di hutan khusus dalam kawasan pusat penyelamatan dan konservasi orangutan IAR Indonesia di Sungai Awan, Ketapang, Kalimantan Barat, sehingga dari kecil, Oso sudah mempunyai sifat semi-liar, tidak dekat dengan manusia, cenderung menjauh, dan selalu beraktivitas di atas pohon.

Sementara itu, Bonita yang saat ini berusia 11 tahun dulunya diselamatkan pada Januari 2014 di Desa Pematang Gadung dari seorang warga yang mengaku mendapatkan bayi orangutan ini dari tangan pemburu. Sedangkan Noel dulunya diselamatkan dari tangan warga Kecamatan Matan Hilir Utara, Ketapang pada Februari 2012 dan Pedro diselamatkan dari pemeliharaan oleh masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu pada Agustus 2010.