oleh

DP Tebar Fitnah, Ketua Harian DPP Gerindra Bela JK dan KPK

Bahkan secara terang-terangan DP menuding jika KPK bisa dikendalikan oleh JK melalui Novel Baswedan, selaku penyidik senior KPK. Nawawi menegaskan kerja KPK untuk penegakan hukum pemberantasan korupsi dan tak ada intervensi apalagi dikatakan dikontrol oleh pihak tertentu.

“Kami pastikan kerja dan kerja KPK adalah kerja penegakan hukum pemberantasan korupsi,” kata Nawawi,  Minggu kemarin (6/12/2020).

Lebih lanjut Nawawi mengingatkan semua pihak untuk tidak merusak KPK dengan argumen-argumen yang tidak berdasar. Nawawi menyebut pihaknya bisa melaporkan pihak-pihak yang membuat penyataan tersebut.

“Meminta kepada semua pihak untuk tidak merusak KPK dengan argumen-argumen yang tidak berdasar, bisa saja bagi komisi untuk menindaklanjuti pernyataan-penyataan itu dengan melaporkannya,” ujarnya.

Sebelumnya rekaman berdurasi 1 menit 58 detik, suara Danny Pomanto yang beredar di lini masa menghentak perhatian publik, Sabtu (5/12/2020) pagi.

baca juga : MDI: DP Tumbang. Fitnah Pak JK dan Issue Musyrik, Undecided Voters 10-16% sulit beralih ke Adama

Dari rekaman itu, suara percakapan Danny Pomanto menyinggung sejumlah tokoh-tokoh besar di negeri ini.

Sebut saja Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK), Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo, penyidik senior KPK Novel Baswedan hingga pentolan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).

Percakapan itu awalnya menyinggung peristiwa tangkap tangan Menteri KKP Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, oleh KPK yang dikomandoi Novel Baswedan.

Setelahnya, suara Danny Pomanto itu menyimpulkan bahwa penangkapan yang dipimpin Novel Baswedan itu erat kaitannya dengan JK dan Anies Baswedan. (*)