oleh

Gubernur Sulsel Jadi Narasumber Talkshow Aksi Nasional Pencegahan Korupsi KPK

JAKARTA, koranmakassarnews.com — Aksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2019-2020 telah memasuki tahun kedua di 2020 ini. Berbagai inisiatif dan perubahan telah dilakukan dalam upaya pencegahan korupsi.

Sebagai bentuk penguatan komitmen dan apresiasi, maka Tim Nasional Pencegahan Korupsi (Timnas PK) menyelenggarakan kegiatan Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) via daring dan luring bagi seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan pemangku kepentingan lainnya, Rabu, 26 Agustus 2020.

Peserta akan diperkuat kembali pemahaman dan komitmennya mengenai Aksi Pencegahan Korupsi (PK) yang dikawal oleh Tim Stranas PK dalam bentuk talkshow, dengan tema Praktik Baik Pencegahan Korupsi pada Beberapa Aksi PK.

Dipandu Presenter TV Prita Laura, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, menjadi nara sumber talkshow webinar dengan tema khusus Reformasi Birokrasi. Ia memberikan paparan, termasuk langkah yang diambil provinsi yang dinakhodainya.

Narasumber lainnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR); Basuki Hadimuljono, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X; dan Wakil Bupati Banggai, Mustar Labolo.

Nurdin Abdullah mengtakan, selama hampir dua tahun memimpin Sulsel, beberapa langkah dilakukan dalam rangka reformasi birokrasi dan menciptakan good governance. Pertama, menurutnya tantangan berat yang dihadapi adalah bagaimana mengubah mindset atau pola pikir birokrat.

baca juga : Presiden Sampaikan Tiga Agenda Besar Aksi Nasional Pencegahan Korupsi

“Oleh karena itu, kami di awal meminta pendampingan dari Korsupgah KPK dan Kejaksaan Tinggi. Bersama-sama kita mencoba untuk menata birokrasi dengan tata kelola pemerintahan dalam mewujudkan good government,” kata Nurdin Abdullah.

Menciptakan pola pikir dan pemahaman, termasuk bagaimana birokrat dapat melihat APBD digunakan untuk rakyat. Tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana menciptakan program yang bermanfaat, efisien dan efektif. Setiap tahun terdapat 7.000an program. Olehnya terus didorong dengan sistem perencanaan yang baik, sehingga menjadi 2.000an program.