ENREKANG, koranmakassarnews.com — Personel Polres Enrekang terekam kamera ponsel memukul seorang pengunjuk rasa saat melaksanakan aksi unjuk rasa di kabupaten Enrekang.
Kapolres Enrekang AKBP Arief Doddy Suryawan, S.IK tidak memungkiri adanya aksi kekerasan yang dilakukan oleh anak buahnya terhadap salah satu pengunjuk rasa saat melaksanakan penyampaian pendapat senin (11/04/22) kemarin.
Seperti yang dilaksanakan Rabu (13/04/22) malam, Kapolres Enrekang memimpin pertemuan antara anggota polisi dengan mahasiswa yang menjadi korban pemukulan.
” Saya selaku Kapolres Enrekang mewakili seluruh anggota, jika ada permasalahan terkait unjuk rasa kemarin, Kami memohon maaf atas Insident tersebut dan berharap agar kedamaian dan keamanan selalu tercipta untuk kita semua” Ucapnya
Dari hasil pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan tanpa ada paksaan dari pihak manapun juga..
Kesepakatan damai di saksikan langsung Kapolres Enrekang , Panit propam , kasi Humas dan ketua Bem.Universitas negeri Muhammadiyah kabupaten Enrekang .
“Alhamdulillah, kedua belah pihak bisa saling berdamai sebab di bulan suci ramadan ini kita harus seling memaafkan” Ujarnya dan berharap tidak akan terjadi lagi hal seperti itu di masa yang akan datang .
baca juga : Ramadhan Penuh Berkah, Polres Berbagi Lewat Program Enrekang Police Care
Meski demikian, Lanjut dia, mekanisme penanganan internal terhadap anak buahnya tetap dilakukan. Anggota yang terlibat pemukulan tetap menjalani proses disiplin sebagaimana yang berlaku di dalam institusi kepolisian.
“Untuk anggota kami, kami telah melaksanakan (pemeriksaan) proses disiplin karena tindakan kekerasan itu bagaimanapun juga tidak dapat di benarkan” jelasnya.
Kapolri sendiri sudah menekankan kepada seluruh personel yang melaksanakan pengamanan unjuk rasa agar tetap mengutamakan sikap humanis, persaudaraan terhadap saudara-saudara yang melaksanakan penyampaian pendapat di muka umum. (ZF)