oleh

JK : PMI 24 Jam Siap Hadapi Bencana

Hal itu, lanjut JK, tak terlepas dari sejarah pendirian palang merah oleh Henry Dunant, yang berawal dari perang di Italia. Saat itu, Henry Dunant melihat begitu banyak mayat-mayat yang tidak terurus dan tanpa pertolongan karena saling bermusuhan. Sehingga dibentuklah palang merah yang siap membantu demi kemanusiaan.

JK juga mengaku, jika ia sebenarnya tak menginginkan terjadinya masalah dan bencana terus menerus. Tapi bencana terjadi dan selalu muncul secara alamiah dan itu tidak bisa dilawan. Sehingga PMI selalu hadir dalam setiap bencana, mengatasi kesulitan yang ada.

baca juga : JK : Program Vaksinasi Covid-19 Paling Cepat Selesai Dalam waktu 2 Tahun

Lebih jauh, JK mengungkapkan, jika PMI berada di tengah atau di antara orang-orang yang siap membantu dengan orang yang harus dibantu. Artinya, PMI menerima bantuan dari orang yang membantu kemudian memberi bantuan itu dalam bentuk penyelesaian atau perbaikan kembali kepada orang yang membutuhkan. “Tanpa ada melalui di tengah, maka akan sulit mengatur bantuan yang ada,” ujar JK lagi.

Dalam kesempatan tersebut, JK membeberkan, jika palang merah merupakan organisasi terbesar di dunia. Sebab tidak ada kota di dunia yang tidak memiliki palang merah. Makanya palang merah memiliki persaudaraan yang sangat erat di seluruh dunia. Tak heran jika bencana terjadi di Indonesia, negara lain datang membantu. Kemudian jika negara lain menghadapi masalah bencana, Indonesia datang membantu.

“Sinergitas itu jugalah yang terjadi di Indonesia. jika terjadi bencana di Medan, maka yang datang membantu adalah orang dari luar Medan,” kata JK.

JK juga mengatakan, jika aktifitas palang merah di Indonesia dikenal sangat aktif di Asia. Aktifitas PMI tidak hanya membantu di Indonesia, tapi juga ke sejumlah negara lain yang terjadi bencana. Seperti Filipina, Myanmar, Kamboja bahkan Jepang saat tsunami. “Kita juga datang membantu disana, memberikan dana dan lainnya,” tutup JK. (*)