oleh

Kakanwil Kemenag Sulsel Ikuti Rakor Perkembangan Covid-19 dan Isu Aktual Keagamaan Bersama Menteri Agama via Zoom

koranmakassarnews.com — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan H. Anwar Abubakar  Bersama Pejabat Eselon I, Eselon II Pusat  dan Kakanwil se Indonesia mengikuti Rapat Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Isu-isu Aktual Keagamaan, Haji dan Pendidikan. Rapat Koordinasi tentang Realisasi program penanganan Covid 19 di masing-masing provinsi tersebut dilaksanakan pada minggu (12/4/20) Pukul 14.00 Wib di Kediaman Ka. Kanwil Kemenag Sulsel secara daring/ Online menggunakan Aplikasi Zoom.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Menteri Agama Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi tersebut diawali dengan Pengantar Rapat oleh Ali Irfan selaku Ketua Tim Gugus Covid-19 Kemenag, dan Sambutan Ketua Pengarah Tim Gugus Covid-19 Kemenag disampaikan oleh Wamenag Zainut Tauhid Sa’adi, serta Ka. Kanwil Kemenag Jawa Timur, DKI Jakarta, Papua, Riau dan Sultra.

Dalam Dialog tersebut Menag mendengarkan pemaparan dari Dirjen PHU tentang  isu-isu aktual penyelenggaraan haji, Dirjen Bimas Islam dan Plt. Dirjen Pendis tentang  isu-isu aktual pendidikan dan keagamaan (terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri) dan 5 Kantor Wilayah tersebut.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulsel dalam tanggapannya memberikan apresiasi yang cukup tinggi atas terselenggaranya Rapat tersebut karena tugas – tugas yang diberikan kepada Kementerian Agama secara nasional harus bisa berjalan dalam rangka pencegahan penularan Covid – 19. Upaya yang dilakukan harus sesuai dengan protokol-protokol yang telah dibuat oleh masing-masing instansi dijajaran Kementerian Agama.

“Terkait dengan surat edaran yang telah disampaikan harus berjalan dengan baik, sehingga apapun yang diedarkan dari pusat yang dibuatkan protokolnya harus diikuti, terutama bekerja dari rumah, beribadah dari rumah perlu disosialisasikan kepada masyarakat, belajar dari rumah, termasuk juga edaran tentang panduan ibadah ramadhan dan idul fitri, serta persoalan haji perlu dilakukan sosialisasinya, bagaimana kita menyampaikan kepada masyarakat terutama calon jamaah haji supaya mereka mengikuti 3 opsi yang sudah disampaikan yakni opsi Pertama Berangkat normal seperti biasa. Kedua, Jika Saudi menerapkan sosial distensing yang kuat maka bisa saja keberangkatan di kurangi dari kuota yang ada, tentu dengan proporsional porsi yg lebih awal mendaftar, Ketiga Batal atau tidak berangkat. ketiga Opsi tersebut sudah kita persiapkan dan antisipasi”.

baca juga : Kemenag : Selama Ramadhan Laksanakan Ibadah di Rumah

Menurut Ka. Kanwil lebih lanjut, Hal ini perlu dilakukan sosialisasi dan persiapan lebih lanjut terhadap penyelenggaraan ibadah haji, sampai adanya keputusan resmi dari Arab Saudi tentang kebijakan yang akan di buat oleh pemerintah arab Saudi. (Wrd)