“Jadi jika masyarakat semakin cerdas, maka akan berimplikasi pada kesejahteraannya,” ujar Sandy yang juga Ketua Advokasi dan Hukum Pengurus Pusat Ikatan Wartawan Online (IWO) menggantikan posisi DR. R. M. Ibnu Mazjah, S.H., M.H. yang kini menjadi anggota Komisi Kejaksaan Republik Indonesia.
Jodhi Yudono menimpali, bahwa berdirinya IWO ini juga bukan tanpa konsep. “IWO berdiri karena membaca tren dan kultur masyarakat dewasa ini yang sudah tidak banyak lagi mengakses informasi melalui buku dan media cetak, juga media televisi, masyarakat lebih sering menggunakan perangkat handphone yang mudah dibawa-bawa, dan di kantongi, kan ga mungkin tenteng-tenteng televisi, faktanya kimi era efisiensi dan efektifitas.”
baca juga : Ketua Umum IWO : Refleksi 17an, Kau Tetap Kawanku, Kini dan Nanti
Situasi pandemi dan PSBB seperti saat ini, akses internet sangatlah signifikan kontribusinya dan menentukan jalannya penyelenggaraan Negara ini. “Jadi menurut hemat saya, pelaku usaha atau masyarakat yang tidak update dengan perkembangan teknologi internet ini dan tidak mau menyesuaikan dengan kemajuan tekmologi, akan ketinggalan kereta dan gulung tikar, salah satu konsekuensinya, ibarat dulu warung, tertinggal dengan hadirnya super market, dan kini super marketpun harus bersaing dengan kekuatan jari manusia yang hanya dengan mengklik, kebutuhan yang ingin dibeli sudah langsung diantar ke tempat tujuan yang di inginkan,” imbuh Jodhi.
Presiden Jokowi pun memiliki konsep, jika periode sebelumnya beliau fokus pada pembangunan infrastruktur demi tercapainya efisiensi dan efektifitas dalam berbagai sektor, kini beliau fokus pada peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) tentu karena desakan dan tuntutan trend globalisasi, sambung Sandy sebagai kata penutup. (iwo)