oleh

Pelihara Ikan Mas Koki, Hobi Menguntungkan di Kala Pandemi

JAKARTA, koranmakassarnews.com — Goldfish atau mas koki merupakan ikan hias populer dan paling banyak diminati untuk dipajang dalam kolam kaca atau aquarium. Ikan dengan nama Latin Carassius auratus auratus ini hasil domestikasi dengan tampilan tubuh sirip ekor ganda dan berbentuk memampat bulat.

Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), Widya Rusyanto mengungkapkan ikan ini memiliki corak warna terang dan memiliki bentuk unik serta cantik, sehingga mampu membuat orang betah berlama-lama memandangnya. Merujuk hasil penelitian Environment and Behavior yang dikutip dari Nyoman Suarna, melihat ikan berenang di akuarium atau kolam selama sepuluh menit dapat menurunkan tekanan darah dan denyut jantung. Selain itu, manfaat lain melihat ikan berenang di akuarium bisa mengurangi stres akibat terlalu lama berada dalam rumah untuk menerapkan social ataupun physical distancing.

“Mas koki juga memiliki prospek usaha yang menjanjikan,” kata Widya di Jakarta, Selasa (29/9).

Kendati memiliki prospek, Widya mengingatkan sejumlah trik memelihara ikan mas Koki supaya mendapatkan warna yang tajam dan memiliki daya tahan tubuh yang baik. Di antaranya ialah menyiapkan air dalam kualitas ideal (pH kisaran 6,5 – 7,0) dan Oksigen diatas 5 ppm.

Selanjutnya, untuk memperindah dan mempercepat pertumbuhan ikan perlu memperhatikan kualitas pakan yang banyak mengandung protein (kadar protein lebih dari 30%).

“Ikan mas koki yang baik berasal dari induk, lingkungan, pakan cukup dan berkualitas baik,” sambungnya.

baca juga : KKP Dorong Kenaikan Nilai Ekspor Hasil Perikanan Tersertifikasi

Pelaku usaha mas koki, UKM Tirta Kencana Agung asal Tulungagung, Agus Tri Haryanto mengamini prospek usaha tersebut. Saat mengikuti Inkubasi Bisnis Inovasi Produk Kelautan dan Perikanan (Inbis Invapro KP) BBP3KP 2020, dia mengaku usahanya semakin meningkat di masa pandemi.

Dalam laporan monitoring bulanan UMKM Binaan Inbis Invapro KP, UKM Tirta Kencana Agung pada Juli lalu mengalami peningkatan omzet tiga kali lipat dibanding sebelum pandemi (Februari).

“Justru usaha saya mengalami peningkatan penjualan bahkan kekurangan stok dalam memenuhi permintaan konsumen sehingga harus menambah kolam untuk budidaya,” terang Agus.