oleh

Listrik Padam 4 Pasien di Ruang ICU RSUM Enrekang Tanpa Alat Bantu Medis

ENREKANG, koranmakassarnews.com — Pelayanan Pada Rumah Sakit umum Massenrenpulu ( RSUM) Enrekang yang amburadul silih berganti mendapatkan keluhan baik dari Pasien maupun keluarga Pasien, kali ini  Pelayanan dikeluhkan akibat padamnya listrik PLN mulai dari sekitar jam 13,30 sampai 16.00 wita pada hari kamis 18 Agustus 2022 yang berakibat pelayanan medis terganggu termasuk pelayanan vital di ruang ICU ,

salah seorang keluarga Pasien berasal dari Desa Buttu Batu Enrekang Hasman mengatakan bahwa, “ini sangat ironis pelayanan vital di ruang ICU mendadak terhenti padahal pasien dalam keadaan darurat atau kritis  otomatis alat bantu medis terhenti semua ini berlangsung lama lebih dari Dua jam, bagaimana sebenarnya menajemen RSUM Enrekang yang tidak mampu mengantisipasi keadaan darurat seperti ini tidak sedia payung sebelum hujan”

Hasman juga mengungkapkan bahwa Pasien yang ada di dalam ada 4 orang kebetulan tante saya sakit’ stroke semua pasien didalam dalam keadaan kritis pada saat mati lampu semua alat bantu medis yang dipasang di badan pasien terhenti termasuk alat pendingin ruangan (AC)

“Pasien yang dalam keadaan kritis bergerak saja tak mampu apalagi mau mengeluhkan terhentinya alat bantu medis yang ada di badannya termasuk pasien tak mampu mengheluhkan ruangan yang panas dan pengap”, kata Hasman.

Kepala bagian penunjang RSUM Enrekang Lapananrang mengatakan bahwa menurut informasi dari petugas PLN yang saya hubungi bahwa padamnya aliran listrik sampai ke RSUM sebab adanya pekerjaan penggantian tiang listrik di jalur salah satu titik yang sealiran dengan Rumah sakit informasinya bisa selesai sekitar satu jam tapi ini sudah lebih dari dua jam belum menyala juga

Kami mengakui bahwa pelayanan di RSUM Enrekang terganggu akibat padamnya aliran listrik PLN tetapi tidak mengganggu pelayanan khusus di ruangan operasi (OK) sebab ada alat khusus stabilizer yang membekap kalau tiba tiba mati lampu.

baca juga : Plafon IGD RSUD Massenrempulu Enrekang Roboh, Seorang Pasien Nyaris Kecelakaan Dua Kali

Kalau yang di ruang ICU memang kendala kami karena genset kami belum ada stabilizer nya dan sudah lama kami laporkan kan ke atasan dalam hal ini direktur RSUM

“sejak saya di angkat sebagai Kabag penunjang Pebruari 2022 yang lalu saya sudah melaporkan ke direktur mengenai pentingnya nya genset yang harus di lengkapi dengan stabilizer untuk mengantisipasi keadaan darurat kalau mati lampu kami sudah melaporkan lengkap dengan estimasi harga stabilizer mulai dari harga Rp.2,3 sampai 2,5 miliar tetapi sampai sekarang saya belum mengetahui perkembangan yang penting kami sudah laporkan ke atasan dan semua itu menjadi tanggung jawab direktur mengenai tindak lanjutnya,kata Lapananrang

Lapananrang juga mengatakan bahwa mengenai bagaimana situasi dan kondisi Pasien di ruang ICU pada saat mati lampu beberapa jam lamanya
“itu bukan ranah saya ada kepala bagian pelayanan dr Haerul yang bisa menjelaskan kondisi pasien pada saat mati lampu, tetapi yang jelasnya kami akui bahwa pelayanan kami di RSUM dan khusus di ruangan ICU terganggu  akibat padamnya listrik PLN dan kami belum mempunyai stabilizer untuk mengantisipasi dan membekap aliran listrik kalau mati lampu”

dr.Hairul alias dr.ichul kepala bagian pelayanan RSUM Enrekang yang di hubungi melalui handphone tak menanggapi ketika hendak di kompirmasi mengenai keadaan pasien di ruang ICU pada saat mati lampu. (ZF)