oleh

lnflasi Sulsel Terjaga, Sistem Pembayaran Tunai dan Non Tunai Berjalan dengan Baik

Perkembangan lnflasi Sulawesi Selatan

koranmakassarnews.com — lnflasi bulanan Sulsel pada Mei 2020 tercatat masih sesuai dengan sasaran target dan lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara bulanan inflasi Sulsel tercatat 0,50%(mtm) lebih rendah dibandingkan inflasi pada Mei 2019 (0,76%, mtm). lnflasi bulanan Sulsel pada Mei 2020 khususnya disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok transportasi dengan andi| bulanan mencapai 0,37% atau meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan andi| bulanan pada bulan sebelumnya yang sebesar-0,01%.

Kondisi tersebut seja|an dengan kenaikan tarif angkutan udara setelah diterbitkannya Keputusan Menteri Perhubungan No. 88 tahun 2020 yang mengatur sementara tarif batas atas penumpang angkutan udara kelas ekonomi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka percepatan penanganan COVID-19. Di sisi lain, kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok sandang juga memberi sumbangan pada inflasi bulan berjalan masing-masing sebesar 0,05% dan 0,03%. lnflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau disumbang oleh kenaikan harga komoditas bawang merah, roti manis, ikan Iayang/benggol.

Kenaikan dipengaruhi oleh pola konsumsi yang lebih tinggi menjelang HBKN Idul Fitri. Sementara, komoditas cabai rawit, telur ayam ras, dan daging ayam ras menahan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada bulan berjalan. Menjelang momen HBKN, harga sandang juga terpantau lebih tinggi, khususnya untuk komoditas baju muslim wanita dan baju muslim anak.

lnflasi tahunan Sulsel lebih rendah dibandingkan pola historisnya. lnflasi tahunan Sulsel pada Mei 2020tercata12,37%(yoy) berada dalam sasaran target 3,011 % serta lebih rendah dibandingkan ratarata 3 tahun sebelumnya (3,95%, yoy) walaupun lebih tinggi daripada inflasi Nasional (2,10%, yoy). lnflasi tahunan dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau (3,57%, yoy) serta kelompok perawatan pribadi dan jasa Iainnya (6,90%, yoy).

Secara tahunan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau adalah gula pasir, beras, rokok kretek filter, minyak goreng dan bawang merah. Adapun untuk komoditas perawatan pribadi dan jasa Iainnya dipicu oleh kenaikan harga pada emas perhiasan. Secara spasial, lnflasi di seluruh Kab/Kota IHK Sulsel tetap terkendali dan berada dalam target inflasi dengan lnflasi tahunan tertinggi di Kabupaten Bulukumba dan Kota Makassar.

Bl optimis inflasi tahun 2020 akan tetap terkendali dan berada dalam target sasaran. Strategi pengendalian inflasi akan tetap difokuskan pada aspek 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif serta didukung dengan kerjasama antar daerah. Fokus pengendalian inflasi yang dilaksanakan TPID pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1441 H adalah menjaga kelancaran distribusi dan keterjangkauan harga melalui pengembangan platform digital dalam berbelanja.

baca juga : Bank Indonesia Sulsel Umumkan Inflasi Menurun 2,96%

Adapun beberapa upaya pengendalian inflasi kedepan yang akan dilakukan antara Iain melalui:

1. Penguatan koordinasi untuk menjaga keterjangkauan harga melalui pengawasan jalur distribusi yang melibatkan rantai perdagangan yang cukup panjang dan merupakan komoditas pangan yang sensitif seperti bawang putih dan gula pasir;

2. Menjaga ketersediaan pasokan melalui koordinasi perdagangan antar daerah (kabupaten/kota) yang efektif, utamanya untuk komoditas bawang merah (Kabupaten Enrekang) dan daging ayam ras (Kabupaten Sidrap) dan perdagangan antar wilayah lingkup provinsi melalui inisiasi pelaksanaan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) TPID se-Sulampua; den

3. Ditengah pandemi COVlD-19, TPID berupaya untuk meningkatkan koordinasi dan melakukan komunikasi yang efektif. TPID berupaya untuk mendukung implementasi Instruksi Gubernur. (*)