oleh

Mensos Risma Mengaku Menjadi Saksi Tagana Hadir Nyata Di Masyarakat

Di ulang tahun Tagana yang ke 17 ini, Risma mengaku tidak mau hura – hura, tetapi ingin meningkatkan kapasitas para Tagana agar lengkap pengetahuannya. “Saat saya menjadi Menteri, saya ngga mau hura-hura dulu. Saya ingin mereka dilatih berenang, atau menyelamatkan para korban kalau terjadi bencana di air. Jadi, tolong dilatih”, ungkapnya.

Saya pikir, lanjutnya Pak, Bu, mereka mau rekreasi ke Pangandaran. Ternyata double, ya rekreasi, ya training untuk penyelamatan di air. Jadi, saya berharap Tagana semakin lengkap pengetahuannya, bagaimana kalau terjadi bencana di air.

Yang kedua yang saya dorong adalah kearifan lokal. Para nelayan di Pangandaran saat ini sudah dilatih dan disiagakan kalau terjadi segala sesuatu. Kalau kita mengembangkan kearifan lokal, seperti saat ini, dimana para nelayan dilatih, yang kemudian nanti harus diteruskan kepada seluruh warga untuk bagaimana siaga bencana.

Puncak acara HUT Tagana dihadiri oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Mantan Menteri KKP yang menjabat Ketua Serikat Nelayan Tradisional Ssi Pujiastuti, Gubernur Jawa Barat yang diwakili Kepala Dinas Sosial Dodo Suhendar, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama, Kabadiklit Pensos Syahabuddin, Sekretaris Ditjen Linjamsos Robben Rico, dan Direktur PSKBA M Safii Nasution dan jajaran pejabat Kemensos.

Risma juga mengukuhkan 1000 nelayan Pangandaran menjadi Sahabat Tagana, salah satunya Kasnu (52) mengaku bahagia dan selama ini sudah bersatu dengan Tagana.

“Tadi adalah pengukuhan penanggulangan bencana, jadi kami sebagai nelayan merasa bahagia karena nelayan dengan Tagana itu sudah saling bersatu untuk menolong sesama manusia apabila ada bencana, jadi kami juga sebagai nelayan siap untuk membantu Tagana”, ujar Kasnu usai pengukuhan.

baca juga : Kemensos Dirikan 6 Dapur Umum di Sulbar

Karena, lanjutnya nelayan punya ilmu berenang jadi apabila ada kejadian kita bisa evakuasi ke tempat yang aman, setelah itu apabila ada yeng perlu di tolong kita amankan dengan alat seadanya menggunakan pelampung sambil berenang, tadi juga mendapatkan simbolis bantuan berupa dayung untuk alat bantu perahu karet, karena disini belum ada perahu karet.

Sementara dalam laporannya, Dirjen Linjamsos Pepen Nazaruddin juga menyampaikan para pemenang perlombaan kecakapan Tagana, “Kegiatan ini dilaksanakan secara online ditempat kedudukan dengan tema Keposkoan, Logisitk, Dapur Umum, Layanan Dukungan Psikososial dan Shelter”, papar Dirjen.

Ada juga kegiatan yang dilaksanakan secara offline di Kawasan Cagar Alam Pangandaran dengan melibatkan perwakilan Tagana Provinsi seluruh Indonesia yang hadir yaitu Water Rescue, Vertical Rescue dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat.

“Adapun yang menjadi penilaian adalah pengetahuan dan keterampilan”, tandas Dirjen. Linjamsos. (*)