oleh

Panglima TNI : Kekuatan Udara Menjadi Penentu Kemenangan Dalam Perang Modern

Menurut Panglima TNI kemampuan UCAV tidak hanya digunakan untuk misi penyerangan saja, tetapi drone-drone taktis dan strategis tersebut telah digunakan untuk menjadi mata di angkasa atau eyes in the sky untuk kepentingan di masa damai.

“Bila kita mencermati dinamika lingkungan strategis di kawasan, khususnya Indopasifik, trend konflik yang berpotensi terjadi akan berada di domain maritime,” ujarnya.

Panglima TNI memaparkan bahwa konsep Network Centric Warfare (NCW) menjadi visi TNI untuk melakukan integrasi kesisteman seluruh Alutsista TNI, sehingga kedepan interoperabilitas akan menjadi budaya organisasi TNI dan berfungsi sebagai jantung kekuatan gabungan matra-matra TNI.

“Tantangan tersebut harus dicermati dan disikapi serta menjadi alasan utama mengapa kita membutuhkan transformasi Airpower TNI Angkatan Udara,” tegasnya.

baca juga : Panglima TNI Pimpin Penyerahan Jabatan Komandan Kodiklat dan Sertijab Asisten Logistik

Seminar Airpower Seskoau yang diselenggarakan ini merupakan saat yang tepat bagi TNI untuk berdiskusi dan bertukar pandangan guna menyiapkan diri menghadapi berbagai tantangan kedepan.

“Saya yakin dan percaya, seluruh peserta seminar hari ini hadir dengan kebulatan tekad dan satu pemikiran untuk mewujudkan visi Airpower TNI Angkatan Udara masa depan. Oleh karenanya, saya mengajak seluruh peserta seminar untuk bersama-sama berfikir kritis dan inovatif guna menghasilkan terobosan-terobosan baru untuk mewujudkan visi luhur kita bersama,” tuturnya.

Diakhir penyampaiannya, Panglima TNI mengutip pesan Bung Karno dalam salah satu pidatonya yang mengatakan, “Kuasai udara untuk melaksanakan kehendak nasional, karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern. Pesan Proklamator Republik Indonesia tersebut masih kita rasakan relevan hingga saat ini dan pesan tersebut harus kita jadikan sebagai motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan Airpower TNI Angkatan Udara,” tutupnya. (puspen TNI)