oleh

Penanganan Varian Omicron Terus Membaik, Pemulihan Ekonomi Terjaga Baik

“Kemudian perkembangan kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali 20 persen dari kasus harian nasional yang per 3 April 403 kasus dan kasus aktifnya adalah 37.672 atau 39 persen dari kasus nasional. Dari segi bed occupancy rate masih terkendali, di Papua walaupun kasusnya 12.066 BOR-nya 9 persen, konversi 18 persen. Di Lampung 9.005 kasus, BOR-nya 7 persen dan konversi 23 persen, Sumatera Barat 3.037 kasus BOR-nya 8 persen dan konversi 22 persen. Di NTB, walaupun kita melakukan kegiatan MotoGP tidak ada penaikan kasus signifikan dan NTB tetap di level 1,” jelasnya.

Menko Luhut menjelaskan bahwa terkendalinya varian Omicron menyebabkan pemulihan ekonomi mampu dijaga dengan baik. Meski sempat menurun, tetapi pemulihan ekonomi bisa dapat bangkit dengan cepat dan menunjukkan tren sangat positif sejak akhir Februari. Hal ini dapat terlihat dari indeks belanja dari Mandiri Institute yang kembali meningkat di semua wilayah, bahkan wilayah Bali dan Nusa Tenggara mencapai tingkat tertinggi sejak pandemi melanda.

“Mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan ke luar rumah juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Mobilitas masyarakat mencapai tingkat tertinggi semenjak pandemi melanda negeri kita ini. Hal ini memperlihatkan bahwa kondisi dan situasi pandemi di Indonesia terkendali dengan sangat baik yang pada akhirnya membentuk rasa aman dan nyaman di dalam masyarakat kita untuk beraktivitas,” papar Luhut.

Selain itu, Luhut menambahkan, aktivitas industri telah mencatat pertumbuhan positif selama 7 bulan berturut-turut yang menyebabkan meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor manufaktur. Dengan makin terkendalinya pandemi Covid-19, pemerintah akan terus melakukan transisi mengembalikan kehidupan dan aktivitas ekonomi masyarakat kembali mendekati tingkat yang normal.