oleh

Perda Lontaraq, Jadi Topik Utama Festival Aksara Lontaraq 2021

Andi Ina juga mengatakan, pihaknya akan membantu panitia agar Ranperda Lontaraq bisa menjadi agenda pembahasan pada 2022 mendatang. Sehingga pada festival berikutnya Lontaraq sudah menjadi Perda di Sulsel.

Prof Nurhayati Rahman yang berbicara soal sejarah Aksara Lontaraq menilai, sudah saatnya masyarakat Sulsel bersatu padu memajukan Lontaraq. ” Sudah saatnya kita menepis segala perbedaan-perbedaan untuk menjaga dan melestarikan Aksara Lontaraq,” ujar penulis I LagaliGo ini.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel Moh Hasan Sijaya yang menjadi tuan rumah acara FALAQ berharap Lontaraq menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan. Sudah Saatnya Lontaraq menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. “Kami sangat mendukung terciptanya Perda Aksara Lontaraq. Ia akan menjadi ciri khas dan kebanggan kita bersama,” kata Hasan Sijaya.

baca juga : Dekranasda Sulsel Dukung Upaya Pelestarian Aksara Lontara bersama Dinas Perpustakan Daerah

Sejumlah penanya dan penanggap juga banyak yang merespon posiitf Perda Lontaraq tersebut.

Di sela-sela seminar ini juga dilakukan penyerahan buku Prof.Hj.Kembong Daeng kepada Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel Moh Hasan Sijaya.

Diketahui, seminar nasional ini merupakan salah satu dari kegiatan Festival Aksara Lontaraq (Falaq) yang digelar sejak Rabu 25 Agustus 2021 lalu. Selain Seminar juga digelar Lomba Mewarnai Aksara Lontaraq bagi anak-anak usia dini, Pameran Naskah Kuno Lontaraq, Lomba Lagu Daerah, Pementasan Baca Puisi Empat Etnik, Pemilhan Duta Lontaraq 2021.(*)