oleh

Presiden Jokowi membuka acara The 2nd Asian Agriculture and Food Forum (ASAAF) Tahun 2020

JAKARTA, koranmakassarnews.com — Presiden Jokowi mengaku setiap hari minum temulawak, jahe, serai, kunyit yang dicampur terutama sekarang ini sejak menyebarnya Virus Korona (Covid-19). ”Ada juga yang namanya herbal empon-empon.

Hati-hati, sekarang ini harganya naik sampai 5 kali lipat, 4 kali lipat. Jahe merah, temulawak, kunyit baru naik ini sampai 3, 4, 5 kali lipat.

Kepala Negara mengakui bahwa meminumnya bukan hanya sekali namun sehari tiga kali pagi, siang, dan malam.

”Sekarang karena ada Korona, saya minumnya pagi, siang, malam. Itu yang menyebabkan mungkin naik ya itu karena diminum enggak sekali tapi tiga kali,” kata Presiden, kamis kemarin (12/3/20)

Bukan hanya itu, Kepala Negara mengaku menyuguhkan minuman tersebut juga untuk tamu-tamu yang ingin menemui dirinya.

”Sekarang tamu-tamu saya kalau pagi, siang dan malam juga saya beri minuman itu. Bukan teh tapi saya ganti dengan temulawak, jahe, serai, kunyit campur jadi satu”.

Rempah-rempah tersebut, menurut Presiden, terutama berada di daerah-daerah Maluku dan Maluku Utara sehingga penting dihidupkan kembali.

”Kenapa tidak di sana hidupkan lagi yang namanya secara serius, dalam jumlah yang banyak rempah-rempah.
Ada Pala, kayu manis dan lain-lain,” katanya seraya mengingatkan bahwa pekerjaan ini yang belum fokus dikerjakan.

”Klaster mana yang urusan buah-buah tropis, klaster mana yang urusan rempah-rempah, klaster mana yang urusan herbal empon-empon.
Sehingga betul-betul pertanian kita ini benar-benar bisa menghidupi,” urai Presiden.

Terkait urusan teknologi, Presiden menyampaikan sudah mulai bermunculan bagaimana mengecek tanaman pupuknya cukup atau tidak, mengecek airnya cukup atau tidak, ada semuanya aplikasi itu.

”Jangan biarkan lahan-lahan kosong yang tidak produktif, terutama di luar Jawa itu betul-betul masih menganggur dan tidak dimanfaatkan,”

baca juga : Presiden Jokowi Terima Kunjungan Presiden ADB

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa pembiayaan KUR tahun ini disiapkan khusus hanya pertanian mencapai Rp50 triliun dan dapat dimanfaatkan.

”Buatlah sebuah proposal bisnis yang baik, business plan yang baik, kebutuhan berapa miliar dapat berapa triliun.
Tetapi benar-benar itu sebuah pekerjaan yang dimanajemeni dengan cara-cara modern dengan kalkulasi-kalkulasi yang baik,” urainya.

Dengan demikian, Presiden sampaikan nantinya dapat memberikan kepercayaan kepada perbankan bahwa pertanian memang bisa menghidupi dan bisa dijadikan tumpuan bagi ekonomi negara. (*)